Bantu Pemerintah Tambal Defisit APBN 2020, Jadilah Investor ORI18
Pemerintah mulai menawarkan Obligasi Negara Ritel seri ORI018 selama tiga minggu ke depan mulai 1 Oktober hingga 21 Oktober. Instrumen pembiyaan sekaligus investasi ini memiliki tingkat bunga tetap (fixed rate) yaitu 5,7% per tahun.
Dalam sambutan saat peluncuran secara virtual, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman menyampaikan bahwa dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN yang meningkat, Pemerintah mengoptimalkan kombinasi sumber pembiayaan dari utang dan non utang secara oportunistik, terukur, dan prudent.
“Sebagai bagian dari strategi pemenuhan target pembiayaan sekaligus untuk meningkatkan diversifikasi investor SBN dan partisipasi warga negara Indonesia dalam pembangunan, Pemerintah menerbitan Surat Berharga Negara Ritel termasuk Obligasi Negara Ritel seri ORI018 ini,” ujar Luky.
Luky mengatakan selain mendapatkan manfaat pribadi dari investasi di ORI018 yang aman dan terjangkau, investor yang berinvestasi di ORI018 memberikan manfaat bagi negara atas kontribusinya dalam mendukung pembiayaan APBN, termasuk untuk pemulihan ekonomi nasional dan penanggulangan pandemi.
“Dengan demikian, investor ORI dapat tetap menjaga keberlangsungan rencana keuangan pribadinya di kemudian hari sekaligus memberikan manfaat bagi sesama dan negara,” ujarnya.
Tahun 2020 ini defisit APBN mencapai Rp1.039 triliun atau 6,34% terhadap PDB Indonesia. Sebagian besar defisit APBN ini untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di bidang kesehatan; perlindungan sosial; sektoral K/L dan pemda; dukungan UMKM; pembiayaan korporasi dan insentif usaha.
ORI memiliki karakteristik sebagai Obligasi Negara tanpa warkat; dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya antar investor domestik/lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal (Single Investor Identification/SID).
Bagi masyarkat yang ingin menjadi investor minimum pembelian adalah Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar. ORI ini akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2023.
Sebagai imbal hasil, investor akan mendapatkan kupon yang akan dibayarkan setiap tanggal 15 dalam bulan. Pembayaran pertama dilakukan pada 15 Desember 2020.
Untuk membeli ORI18 ini dilakukan melalui mitra distribusi. Pemerintah telah menunjuk 26 mitra distribusi yang terdiri atas 16 bank, 7 perusahaan efek dan 3 perusahaan fintech peer to peer lending.