Catat Pertumbuhan Laba Bersih 52%, Inilah Fokus BTPN di Tahun 2022

0
781

Bank BTPN berhasil membukukan laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,66 triliun pada tahun buku 2021. Laba tersebut lebih tinggi 52% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,75 triliun. BTPN juga menyebut capaian tersebut realisasinya 32% di atas target.

BTPN menyampaikan pula total kredit yang disalurkan per akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp135,60 triliun, dengan segmen korporasi, komersial, dan syariah membukukan pertumbuhan kredit sebesar 9%.

Bank BTPN juga mencatat kenaikan aset sebesar 5% dari Rp183,17 triliun menjadi Rp191,92 triliun per 31 Desember 2021, dengan rasio kecukupan modal mencapai 26,2%, liquidity coverage ratio (LCR) 187,3%, dan net stable funding ratio (NSFR) 126,6%.

Direktur Kepatuhan Bank BTPN Dini Herdini menyampaikan pada tahun 2022, Bank BTPN akan fokus untuk menumbuhkan penyaluran kredit dengan menerapkan selera risiko melalui bisnis rantai nilai (value chain). Ia juga mengatakan Bank BTPN juga akan fokus untuk meningkatkan kemampuan Jenius sebagai platform, mengoptimalkan saluran distribusi, menambah kolaborasi lintas unit bisnis, dan melakukan kemitraan strategis dengan ekosistem pasar.

Baca Juga :   BCA Catat Pertumbuhan Laba Bersih 19,4% di Tahun 2023

Strategi Bank BTPN lainnya adalah meningkatkan current account savings account (CASA) dan pendapatan dari biaya dan komisi, serta transaksi mata uang asing, dengan mengembangkan proposisi nilai pelanggan, kapabilitas, produk, dan layanan.

“Bank BTPN juga akan menerapkan keunggulan operasional melalui digitalisasi dan terus membangun kapabilitas keamanan digital. Selain itu perbaikan rasio biaya terhadap pendapatan, serta penguatan sumber daya manusia, manajemen risiko, kepatuhan dan tata kelola yang baik, juga menjadi prioritas Bank BTPN pada tahun 2022,” kata Dini dalam keterangan tertulis.

Para pemegang saham juga menyetujui usulan Bank BTPN untuk tidak membagikan dividen dan menetapkan laba bersih 2021 setelah dikurangi penyisihan cadangan wajib, sebagai laba ditahan.

Dini mengatakan direksi mengapresiasi para pemegang saham yang telah memutuskan untuk menggunakan laba bersih sebagai cadangan wajib dan laba ditahan. Menurutnya, ini merupakan komitmen kuat dari pemegang saham dalam mendukung rencana pertumbuhan dan pengembangan bisnis Bank BTPN ke depan.

Leave a reply

Iconomics