Ekonom BCA Perhatikan 4 Hal Ini Terkait dengan Perekonomian Global

0
639

“Ini tentu saja akan berpengaruh terhadap persepsi terutama soal APBN kita karena kaitannya dengan subsidi bahan bakar minyak (BBM),” ujar David.

Lalu, fokus kedua, kata David, faktor pengetatan The Fed (bank sentral Amerika Serikat) yang kemungkinan lebih awal menjadi perhatian pasar akhir-akhir ini. Pasalnya, terkait dengan imbal hasil dari obligasi pemerintah AS (US Treasury) yang terakhir ini naik di posisi 1,7% untuk tenor 10 tahun yang sebelumnya berada di posisi 1%.

“Ini juga diikuti dengan kenaikan imbal hasil surat utang negara di berbagai negara emerging market termasuk Indonesia,” ujar David.

Perhatian yang ketiga, lanjut David, soal ekspansi fiskal Amerika Serikat dan dampak terhadap pertumbuhan Amerika yang tentunya akan berpengaruh kepada emerging market. Seperti diketahui AS telah mengumumkan selain stimulus sekitar US$ 1,9 triliun akan ada lagi stimulus sekitar US$ 3 triliun untuk sektor infrastruktur.

Perhatian keempat, kata David, terkait dengan vaksinasi. Jika vaksinasi dilakukan lebih cepat temasuk oleh negara-negara maju atau pulihnya lebih cepat dan lebih kuat, maka akan mendorong kemungkinan perubahan kebijakan moneter AS yang lebih cepat dari perkiraan.

Baca Juga :   Indonesia Dinilai Perlu Bikin Bursa Berjangka Komoditas Kopi, Awas Disalip Vietnam

“Sejauh ini pasar modal masih price in (suatu keadaan di mana harga sebuah saham sudah berada pada level yang mencerminkan/selaras dengan fundamental perusahaan dan/atau isu-isu yang beredar terkait perusahaan tersebut) untuk kenaikan rate itu masih di tahun 2023,” katanya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics