Erick Thohir: Proyek Strategis BUMN Harus Tetap Jalan Walau Ada Covid-19
Kementerian BUMN memastikan semua proyek strategis BUMN tetap berjalan meski dibayang-bayangi dampak wabah virus corona. Itu sebabnya, Kementerian BUMN membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) agar proyek strategis tetap jalan.
“Saya ingin memastikan semuanya jalan, karena itu kita berbagi tugas kemarin dengan Kepala BKPM untuk izin, masalah-masalah lapangan, saya minta Kepala BKPM mendukung,” kata Menteri BUMN Erick Thohir saat telekonferensi pers di Jakarta, Rabu (1/4).
Karena situasi pandemi virus corona ini, Erick menyebutkan, pihaknya sedang memetakan ulang proyek yang menjadi prioritas dan yang perlu penundaan sementara. Pengambilan keputusan dalam proses bisnis perusahaan tetap menjadi kewenanganKementerian BUMN sebagai pengelola perusahaan milik negara.
Salah satu proyek strategis yang dipastikan Erick terus berjalan adalah program 35 ribu megawatt (MW) yang kini ditangani PT PLN (Persero). Kendati kebutuhan listrik mengalami penurunan, pertumbuhan permintaan listrik akan terus meningkat. Apalagi kebutuhan energi berbahan fosil mulai ditinggalkan dan beralih ke energi terbarukan seperti kendaraan listrik. Karena itu permintaan listrik diyakini akan terus meningkat.
Karena itu, kata Erick, penguatan pasokan listrik di masa mendatang menjadi penting dan memiliki potensi besar bagi Indonesia. Sebab, berbagai negara mulai menargetkan beberapa negara sebagai bagian dari supply chain atau rantai pasokan.
“Ini menjadi potensi untuk bangsa kita mengalihkan beberapa industri sekarang. Di seluruh dunia sekarang bicara supply chain, pasti mereka tidak mau lagi hanya terfokus di satu negara, Tiongkok misalnya, atau Indonesia atau India,” kata Erick.
Menurut Erick, Indonesia harus menyiapkan infrastruktur kelistrikan. Sebab, kebutuhan listrik akan mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan listrik dari sektor industri. Karena itu, Indonesia tak boleh terlambat mengantisipasi itu agar bisa segera bangkit dan tidak tertinggal dari negara-negara lain sudah bangkit kembali nanti.
Dalam situasi sekarang, kata Erick, merupakan momentum tepat untuk perusahaan-perusahaan BUMN melakukan konsolidasi, efisiensi, dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Kemudian, melakukan proses bisnis yang benar bukan berdasarkan proyek semata.
“Kalau project base yang sudah-sudah banyak salahnya, tapi kalau kita mikir secara ekosistem secara menyeluruh itu mengurangi risiko proyek-proyek yang tidak dibutuhkan ini sudah kita lakukan,” kata Erick.