Grup Rajawali Milik Peter Sondakh Jual Fortune Indonesia Tbk (FORU) ke Perusahaan Singapura

0
284

Grup Rajawali milik taipan Peter Sondakh akan menjual kepemilikannya di PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), sebuah perusahaan periklanan dan kehumasan yang dibeli tahun 2014 silam.

Melalui PT Karya Citra Prima, Grup Rajawali  mengusai 89,2% saham FORU saat ini.

Sebagin besar dari saham tersebut, akan dijual ke IMR Asia Holding Pte. Ltd, perusahaan holding yang berbasis di Singapura.

“Perseroan menerima pemberitahuan tertulis dari IMR Asia Holding Pte. Ltd. sehubungan dengan negosiasi yang sedang berlangsung atas rencana pengambilalihan saham Perseroan yang dimiliki oleh PT Karya Citra Prima yang saat ini merupakan pemegang saham Pengendali Perseroan,” tulis Sari Dewi, Direktur sekaligus Sekretaris Perushaan FORU dalam keterangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis pekan lalu.

Rencana akuisisi ini sudah diumumkan oleh IMR Asia Holding Pte. Ltd. melalui koran Harian Terbit edisi 21 Februari 2024.

Dalam pengumuman di Harian Terbit, IMR Asia Holding Pte. Ltd. mengungkapkan jumlah saham FORU yang akan diambil alih IMR Asia Holding Pte. Ltd. dari PT Karya Citra Prima adalah 386.136.000 saham atau 83% dari dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh FORU. Bila transaksi ini selesai, IMR Asia Holding Pte. Ltd. akan menjadi pengendali FORU.

Baca Juga :   Perusahaan Tambang Emas, Archi Indonesia Umumkan Rencana IPO

Tahun 2014, PT Karya Citra Prima mengakuisisi saham FORU dari PT Grhaadhika Fortune  dan PT Fortune Daksa Pariwara pada harga Rp270 per saham.

Mengutip RTI, pada Jumat pekan lalu, harga saham FORU ditutup di level Rp615 per saham. Pada perdagangan Senin, 26 Februari, saham FORU naik hingga 9,76% ke level Rp675 per saham.

Tahun 2023, hingga September, FORU membukukan pendapatan sebesar Rp33,3 miliar, naik 9,17% dari Rp30,5 miliar pada periode yang sama tahun 2022.

Per September 2023, FORU masih membukukan rugi neto tahun berjalan sebesar Rp1,9 miliar, berkurang dari Rp2,8 miliar pada tahun 2022.

Dalam Public Expose Insidentil 5 Februari lalu, Sari Dewi menyampaikan tahun 2024 ini, Perseroan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 35% hingga 40% dibanding tahun 2023.

“Kontribusi dari proyeksi pertumbuhan Perseroan di tahun 2024 tersebut, dari sisi pendapatan (revenue), diharapkan diperoleh dari segmen periklanan terintegrasi sebesar 60%-65% dan dari segmen jasa kehumasan (Public Relations) sebesar 35%-40%,” ujarnya dikutip dari Laporan Pelaksanaan Public Expose Insidentil.

Leave a reply

Iconomics