IHSG Masih Tumbuh Sekitar 4%, Kenapa Reksa Dana Malah Ambles?

0
275

Kinerja pasar saham Indonesia tahun 2022 ini memang tak sekinclong tahun 2021 yang lalu. IHSG hanya naik sekitar 4,2% hingga penutupan perdagangan saham Kamis (29/12). Sementara sepanjang tahun 2021 lalu, IHSG berhasil menguat hingga 10,1%.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi mengatakan memang apabila dibandingkan kinerja IHSG akhir tahun lalu, pada tahun ini kinerja IHSG mengalami penurunan. Namun, menurut Inarno dengan kondisi tahun 2022 yang penuh dengan ketidakpastian perekonomian global, pencapaian year to date 2022 yang berada di kisaran 4% ini “sudah cukup bagus.”

Meski kinerja bursa saham secara umum masih relatif baik dengan pertumbuhan yang tetap positif, kinerja reksa dana justru sebaliknya.

“Kinerja reksa dana masih mengalami penurunan yang disebabkan karena beberapa faktor, terutama terkait kebijakan shifting unit link ke instrumen keuangan lain di luar reksa dana,” ujar Inarno dalam Konferensi Pers Bursa Akhir Tahun 2022, Kamis (29/12).

Ia mengungkapkan, sampai dengan 27 Desember 2022, total Nilai Aktifa Bersih (NAB) reksa dana secara year to date mengalami kontraksi sebesar 12,58% dari Rp578,44 triliun per 30 Desember 2021 menjadi Rp505,69 triliun.

Baca Juga :   Sepak Terjang Investor dan OJK di Pasar Modal Tahun 2019

Jumlah produk reksa dana per 28 Desember 2022 juga turut mengalami penurunan dari sebelumnya pada 30 Desember 2021 sebanyak 2.198 menjadi 2.143 atau turun sebesar 2,50%.

“Penurunan NAB Reksa Dana tersebut tentunya juga berdampak pada nilai keseluruhan dari Asset Under Management (AUM), dimana per 27 Desember 2022 nilai AUM tercatat turun sebesar 2,49% dari sebelumnya sebesar Rp850,73 triliun menjadi Rp829,56 triliun,” ungkap Inarno.

Leave a reply

Iconomics