Pengembang Deltamas Kantongi Laba Bersih Rp1,21 Triliun pada 2023

0
45

PT Puradelta Lestari Tbk dan anak Perusahaan (DMAS) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,92 triliun pada tahun 2023. DMAS juga mencatat laba kotor sebesar Rp1,33 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,21 triliun pada tahun 2023.

Direktur dan Sekertaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto mengatakan sektor industri masih menjadi tulang punggung usaha Perseroan, dimana pendapatan usaha sektor industri diperoleh dari penjualan lahan kawasan industri GIIC (Greenland International Industrial Center) di Kota Deltamas.

Sektor industri berkontribusi sebesar Rp1,65 triliun atau sekitar 85,63% dari pendapatan usaha di tahun 2023. Segmen hunian menyumbang sebesar Rp203 miliar atau 10,56% dari pendapatan usaha, dan segmen komersial sebesar Rp45 miliar atau 2,35% dari pendapatan usaha. Adapun segmen rental, dan hotel masing-masing berkontribusi sebesar Rp14 miliar dan Rp13,9 miliar terhadap pendapatan usaha tahun 2023.

Pada tahun 2023, sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha perseroan adalah sektor industri. Ada beberapa jenis segmen industri yang telah tercatat pada pendapatan usaha tahun 2023. Selain segmen terkait otomotif, ada pula segmen FMCG dan segmen Data Center.

Baca Juga :   Sinar Mas Land Bangun Security and Fire Command Center di Kota Deltamas Cikarang

“Dengan terus dilakukannya pengembangan fasilitas dan infrastruktur yang komprehensif, maka dapat menjadi daya tarik investasi bagi pelanggan industri berkelas dunia,” kata Tondy dalam keterangan resminya.

Adapun sepanjang tahun 2023, Perseroan telah membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar Rp1,06 triliun.

Jumlah aset DMAS per 31 Desember 2023 tercatat Rp6,72 triliun, lebih tinggi Rp95 miliar atau sekitar 1,44% dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2022 yaitu sebesar Rp6,62 triliun.

Posisi kas bersih Perseroan per 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp1,03 triliun, meningkat Rp264 miliar dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2022 sebesar Rp763 miliar.

Liabilitas Perseroan per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp838 miliar, lebih rendah 6,75% dibandingkan jumlah liabilitas Perseroan per 31 Desember 2022 sebesar Rp899 miliar. Hal ini terutama disebabkan penurunan liabilitas kontrak jangka pendek Perseroan, sebesar Rp263 miliar dari Rp363 miliar per 31 Desember 2022 menjadi Rp99 miliar per 31 Desember 2023.

Leave a reply

Iconomics