PT Panca Anugrah Wisesa Tbk Melantai di Bursa, Dana Hasil IPO untuk Modal Kerja

Dennis Rahardja, Direktur Utama PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV)
Iconomics - PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/6), setelah melakukan penawaran umum perdana atau IPO sebanyak 400 juta lembar saham atau 21,05% dari modal ditempatkan dan disetor.
Perusahaan yang bergerak di bidan perdagangan besar ini menjadi perusahaan tercatat ke-18 pada tahun ini, sekaligus menjadi perusahaan tercatat ke-730 di Bursa.
Dennis Rahardja, Direktur Utama PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) mengatakan berdiri pada tahun 2012, PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga.
“Sejak didirikan kami menjunjung tinggi kualitas furniture yang kami tawarkan sehingga pelanggan kami mendapatkan produk yang terbaik,” ujarnya pada seremoni pencatatan saham perdana, Selasa (8/6).
“Sebagai perusahaan yang kini telah tercatat di Bursa Efek Indonesia kami berkomitmen untuk meneruskan usaha kami untuk menjadi one stop solution terbaik untuk keperluan rumah tangga di Indonesia. Kedepannya kami juga berharap dapat menggarap pasar global dan menjadi salah satu perusahaan kebanggaan Indonesia,” tamba Dennis.
Dengan harga penawawaran Rp135 per saham, PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) mendapatkan dana sebesar Rp54 miliar dari aksi korporasi ini. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 88,51% dana hasil penawaran umum ini akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dalam bentuk pembelian persediaan serta kegiatan pemasaran.
Kemudian sisanya, sekitar 11,49% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal terkait dengan pembukaan satu showroom baru dari Perseroan. Showroom baru tersebut berfungsi untuk pemajangan contoh produk-produk dari Perseroan dan rencananya akan dibuka paling lambat di kuartal keempat tahun 2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2019, PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) memperoleh pendapatan sebesar Rp47,46 miliar, lebih tinggi dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp40,05 miliar. Laba usaha tahun 2019 tercatat sebesar Rp1,72 miliar, lebih rendah dibanding laba usaha tahun 2018 yang sebesar Rp2,80 miliar.