WIKA Peroleh Rating idA dengan Prospek Stabil dari Pefindo

0
488

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) pada rating idA dengan prospek “stabil”. Pefindo juga menegaskan peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2020 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2021 dengan peringkat idA, serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2020 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahun 2021 dengan peringkat idA(sy).

WIKA menjelaskan peringkat yang diperoleh Perseroan mencerminkan optimisme Pefindo terhadap kinerja WIKA sebagai perusahaan konstruksi yang kuat di industri nasional serta didukung dengan fleksibilitas keuangan yang kuat dan sumber pendapatan yang terdiversifikasi. Salah satu yang cukup meningkatkan optimisme tersebut adalah tumbuhnya perolehan kontrak baru sebesar 57,54% (Rp12,4 Triliun YTD) dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp7,9 Triliun).

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyambut baik peringkat yang diberikan Pefindo ini. Agung menyampaikan bahwa posisi perseroan yang kuat juga didukung oleh kepercayaan Pemerintah terhadap WIKA untuk menggarap berbagai proyek persiapan G20 diantaranya Revitalisasi Bandara Halim, Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Peningkatan & Pembangunan Jalan dan Jembatan di wilayah Labuan Bajo.

Baca Juga :   GeoDipa Tambah Kapasitas Pembangkit Panas Bumi, Didanai ADB US$ 300 Juta

“Hal ini menandakan kepercayaan yang besar terhadap kapabilitas WIKA dalam membangun proyek-proyek yang mendukung perhelatan event berskala internasional,” kata Agung dalam keterangan resminya.

Ia juga menambahkan bahwa Perseroan siap mendukung pembangunan Ibu Kota Negara baru yang akan dimulai tidak lama lagi.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics