Ada Pemilu, Gubernur Jatim Khofifah Berpesan kepada Bank Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) menilai kembali risiko-risiko pada tahun 2024, mengingat adanya kegiatan politik yang massif di Indonesia maupun beberapa beberapa negara di luar negeri. Khofifah memberikan pesan tersebut sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur selaku pemegang saham pengendali bankjatim.
Khofifah mengatakan tahun 2024 adalah tahun politik bagi banyak negara. Setidaknya ada 57 negara yang akan menggelar pemilu tahun ini. Selain pemilu Indonesia, ada juga beberapa pemilu yang berpotensi menarik perhatian dunia. Seperti pemilu Amerika Serikat pada bulan November, pemilu India pada bulan April, dan pemilu Rusia pada bulan Maret.
Assesment tersebut mempertimbangkan studi yang menunjukkan ketidakpastian kebijakan ekonomi akan meningkat menjadi 13% lebih tinggi pada bulan sebelum dan sesudah pemilu. Ketidakpastian itu meningkat karena ada polarisasi pandangan hingga sikap wait and see para investor.
Khofifah menekankan bagaimanapun juga para pelaku industri perbankan harus mampu melakukan assesment terhadap dinamika yang terjadi. Termasuk di antaranya assessment ulang terhadap potensi risiko yang menyertai dinamika tersebut. Misalnya risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas.
”bankjatim sebagai bagian dari perbankan tersebut juga dituntut untuk merespons dan beradaptasi dengan cepat, tetap berperan aktif dalam mendukung ketahanan ekonomi daserah, serta menjalankan peran edukatif dengan memberikan informasi yang objektif terkait isu politik serta ekonomi kepada masyarakat,” kata Khofifah dalam keterangan resminya.
Ia juga menyampaikan agar bankjatim terus berkomitmen untuk semakin memperbesar kontribusi pendapatan asli daerah dan membangun perekonomian Jawa Timur guna meningkatkan perekonomian nasional.