Bank Neo Commerce Canangkan Road to Profitability
PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menceritakan perkembangan operasional dan bisnisnya pada tahun 2023. BNC juga menegaskan bahwa Perusahaan sedang pada tahapan menuju Perusahaan yang mampu mencetak profit.
“Kami dalam tahap Road to Profitability. BNC berhasil menutup tahun 2023 dengan kinerja yang positif atas hasil dari penerapan prinsip kehati-hatian dan berbagai inisiatif yang kami lakukan. Terlihat terjadi peningkatan kualitas kredit yang baik, peningkatan pendapatan bunga, dan efisiensi operasional. Hal ini merupakan landasan yang kuat untuk membuat BNC lepas landas, kami optimis untuk mencanangkan dapat meraih laba sepanjang tahun di tahun 2024 ini,” kata Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo dalam keterangan resminya.
BNC menegaskan bahwa pada tahun ketiganya setelah bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital, Perusahaan fokus pada penerapan kegiatan perbankan secara lebih prudent dan akuntabel. Per 31 Desember 2023, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp10,78 triliun, naik sebesar 5,26% dibandingkan pada tahun 2022. Penyaluran kredit tersebut senantiasa dikelola dengan lebih terukur. Rasio Kredit Bermasalah atau non-performing loan (NPL) net yang sebesar 0,95%.
Adapun pada sisi pendanaan, perolehan Dana Pihak Ketiga BNC per 31 Desember 2023 mencapai Rp13,87 triliun. BNC menyampaikan komitmennya untuk terus melengkapi produk dan layanan khususnya produk-produk tabungan serta memperluas ekosistemnya guna lebih meningkatkan komposisi CASA di tahun 2024 ini.
Sementara itu, komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami peningkatan menjadi 77,73% di tahun 2023 dari tahun sebelumnya yang sejumlah 70,89%.
BNC juga menyampaikan Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) secara tahunan (yoy) di tahun 2023 naik signifikan sebesar 86,32% atau menjadi Rp3,54 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp1,90 triliun.
Adapun rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) BNC tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 15,01%, dari 127,28% dari periode yang sama di tahun 2022 menjadi sebesar 112,27% di tahun 2023.
Lain halnya dengan total aset yang mengalami sedikit penurunan dari sebesar Rp19,69 triliun di Desember 2022, menjadi Rp18,17 triliun di Desember 2023. Hal ini menyebabkan BNC mencatatkan penurunan nilai kerugian yang cukup signifikan menjadi Rp573 miliar per Desember 2023 dari Rp789 miliar pada Desember 2022.
BNC berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan daya saing Bank dalam upayanya memberikan pelayanan lebih optimal bagi masyarakat saat memasuki tahun keempat sejak transformasi yang dilakukannya.
Aditya mengatakan kedepannya, BNC akan terus mengembangkan produk dan layanannya, serta bekerja sama dengan mitra-mitra strategis untuk dapat menyediakan produk-produk perbankan yang lebih luas guna memenuhi kebutuhan nasabah di seluruh segmen dengan tetap mengedepankan penerapan tata kelola yang baik dan prinsip kehati-hatian.