BCA Syariah Optimistis Kinerja Cemerlang Tahun 2023 Berlanjut di 2024

Jajaran direksi PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) pada konferensi pers paparan kinerja tahun 2023/Foto: Theiconomics.com
PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) berhasil menutup tahun 2023 lalu dengan kinerja keuangan yang cemerlang. Semua indikator keuangan tumbuh positif.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan Perseroan optmistis kinerja positif sepanjang tahun 2023 itu juga akan berlanjut pada tahun ini.
Tanda-tandanya sudah tampak pada awal tahun ini. Ia mengatakan, pada tahun lalu penyaluran pembiayaan masih relatif sepi hingga Agustus, baru meningkat mulai September hingga akhir tahun.
Tetapi, tidak demikian dengan tahun ini. “Mengawali 2024 ini, yang kami rasakan adalah pipeline ini sudah bagus, sehingga menurut kami, setelah adanya pemilu, mestinya sudah mulai peak up,” ujar Yuli dalam konferensi pers di Kantor Pusat BCA Syariah, Selasa, 5 Maret.
Yuli mengungkapkan pada tahun 2024 ini, BCA Syariah membidik pertumbuhan pembiayan di kisaran 10% hingga 11%. Pada 2023 lalu, pembiayaan BCA Syariah tumbuh 18,8%.
Untuk mencapai target pertumbuhan pembiayaan pada tahun 2024 ini, selain segmen komersial yang merupakan kontributor terbesar, BCA Syariah juga mendorong pertumbuhan pada segmen konsumer, antara lain dengan memanfaatkan berbagai peluang dari gelaran BCA Expoversary 2024 yang kini masih berlangsung hingga 31 Maret dan kembali digelar pada Sepetember nanti.
Sementara dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Yuli mengatakan, BCA Syariah tetap fokus pada dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yaitu giro dan tabungan.
Pada tahun 2023, DPK BCA Syariah tumbuh 15,48%, dengan komposisi dana murah atau CASA mencapai 38,1%. Tahun lalu, tabungan BCA Syariah tumbuh signifikan 34,74%, sementara giro mengalami kontraksi sebesar 1,32%.
Yuli mengatakan, tahun ini komposisi CASA diperkirakan tetap berada di kisaran 38%, tetapi secara volume (jumlah) akan meningkat seiring dengan pertumbuhan DPK.
Untuk meningkatkan CASA, pada tahun 2024 ini, BCA Syariah akan meluncurkan pengembangan terbaru dari mobile banking BCA Syariah.
“Fitur-fiturnya insyaallah bisa menjawab harapan dari nasabah BCA Syariah yang mana itu adalah fitur-fitur yang selama ini belum ada di mobile kami,” ujar Yuli.
Direktur Teknologi Informasi BCA Syariah Lukman Hadiwijaya menambahkan tren transaksi perbankan memang semakin mengarah ke mobile, apalai setelah pandemi Covid-19.
Karena itu, Lukman mengatakan pada akhir Semester I 2024 ini atau paling lambat awal Semester II, BCA Syariah meluncurkan mobile banking terbaru dari BCA Syariah.
“Banyak sekali fitur yang di mobile banking saat ini belum ada, itu akan ada. Contoh saja untuk investasi. Itu akan ada. Fitur dasar seperti transfer, payment, purchase itu pasti ada dan bertambah ragamanya,” ujar Lukman.
Seperti apa kinerja BCA Syariah pada 2023?
BCA Syariah menutup tahun 2023 dengan laba bersih Rp153,8 miliar, tumbuh 30,8% dibandingkan tahun sebelumnya (Year on Year/YoY). Peningkatan laba ditopang oleh akselerasi penyaluran pembiayaan dan akuisisi customer base khususnya nasabah CASA, serta manajemen aset dan liabilitas yang berimbang.
Dalam presentasi pencapaian kinerja perusahaan, Direktur BCA Syariah Pranata menyampaikan di 2023, total aset BCA Syariah mencapai Rp14,5 triliun meningkat 14,2% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset ini didukung dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp10,9 triliun tumbuh 15,5% YoY dan penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp9,0 triliun, tumbuh 18,8% YoY.
Sejumlah rasio keuangan lainnya juga menunjukkan perfoma kuat BCA Syariah pada 2023. Return on Asset (ROA) dan Return of Equity (ROE) menunjukkan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya, berturut- turut mencapai sebesar 1,5% dan 5,2%.
Kinerja yang baik juga ditopang oleh efisiensi operasional Bank, tercermin dari BOPO Desember 2023 yang yang berada pada posisi 78,6% atau membaik dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Strategi untuk mencapai pertumbuhan yang solid dan berkelanjutan di antaranya dilakukan dengan mempercepat pertumbuhan jumlah nasabah khususnya pada dana murah (Current Account Saving Account/CASA). Untuk mendukung hal tersebut, BCA Syariah mengakselerasi adopsi teknologi pada produk dan layanan yang dimiliki serta melakukan moderenisasi pada infrastruktur IT sehingga mampu menjaga komposisi CASA pada 38,1% dari total DPK mencapai Rp4,2 triliun.
“Kami meluncurkan fitur baru yaitu Pembukaan Rekening Online melalui BCA Syariah Mobile. Solusi ini merupakan wujud nyata dari upaya kami dalam mendengarkan kebutuhan masyarakat untuk mengkases layanan BCA Syariah. Alhamdulillah, layanan ini disambut baik oleh masyarakat sehingga turut meningkatkan jumlah nasabah hingga 170,1%,” kata Pranata.
Fungsi intermediasi perusahaan tercermin baik dengan rasio penyaluran dana (FDR) yang meningkat, mencapai 82,3%. Komposisi pembiayaan terbesar terdapat pada segmen pembiayaan komersial yaitu 70,7% dari total pembiayan sebesar Rp6,3 triliun.
Dilihat dari pertumbuhannya, pembiayaan konsumer mencapai pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan segmen pembiayaan lainnya yaitu sebesar 95,3% YoY, mencapai Rp821 miliar.
“Peningkatan signifikan pada pembiayaan konsumer didukung oleh pengembangan fitur produk dan pemasaran yang semakin masif oleh jaringan cabang dan kolaborasi pemasaran dengan grup BCA,” ujar Pranata.
Penyaluran pembiayaan yang inklusif turut tercermin pada pembiayaan sektor UMKM yang komposisinya mencapai 20,2% dari total pembiayaan atau sebesar Rp1,8 triliun, tumbuh 5,0% secara tahunan.
Penyaluran pembiayaan yang efektif dan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian tercermin pada kualitas pembiayaan yang terjaga rendah dan sehat. Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,04% dan nett 0,00%.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan BCA Syariah turut menjalankan praktik bisnis dan tata kelola yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. Pada tahun 2023, BCA Syariah telah menyusun kebijakan dan roadmap keuangan berkelanjutan sebagai pedoman implementasi keuangan berkelanjutan yang terarah. Sebesar 30,1% dari total pembiayaan yang kami salurkan merupakan pembiayaan pada sektor berkelanjutan. Ini merupakan bentuk komitmen BCA Syariah dalam menjaga keseimbangan antara people, profit dan planet.
Tercatat hingga Desember 2023, pembiayaan berkelanjutan di BCA Syariah mencapai Rp2,7 triliun. Pembiayaan disalurkan pada 6 sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) yang terdiri dari: Efisiensi energi sebesar Rp367,7 miliar; pembiayaan eco-efficient Rp315,4 miliar, pengelolaan sumber daya hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp195,5 miliar; pencegahan dan pengendalian polusi Rp10,7 miliar; pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan Rp2,5 miliar dan sektor transportasi ramah lingkungan Rp2,3 miliar.
Leave a reply
