Dukung Ekspor Farmasi Indonesia, LPEI Beri Fasilitas Kredit Modal Kerja Rp300 Miliar ke Bio Farma

0
32

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) memberikan fasilitas kredit modal kerja ekspor senilai Rp300 miliar kepada PT Bio Farma (Persero).

Pemberian fasilitas kredit kepada Bio Farma ini merupakan bagian dari program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, sekaligus menegaskan komitmen LPEI untuk mendorong industri farmasi Indonesia agar dapat bersaing di pasar global.

Penandatangan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Kepala Divisi Bisnis III LPEI, Nurrohmanudin dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bio Farma (Persero), IGN Suharta Wijaya.

Selain itu, hadir juga pada acara tersebut Direktur Pelaksana Bisnis LPEI, Anton Herdianto; Plt. Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, dan Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Shadiq Akasya.

Anton Herdianto, menjelaskan Perjanjian Kredit LPEI dengan Bio Farma merupakan wujud nyata peningkatan kemandirian industri farmasi Indonesia melalui PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Anton berkata, Bio Farma memiliki peran penting dalam mendukung program vaksinasi serta memperluas penetrasi pasar internasional, yang menjadi bukti atas kualitas dan kepercayaan global terhadap produk-produk vaksinnya.

Baca Juga :   Ketua IKA Unpad: Berkolaborasi untuk Merumuskan Solusi Pandemi

 “Sinergi LPEI dengan Bio Farma sebagai salah satu BUMN terbesar di farmasi, merupakan langkah awal untuk mendukung kemandirian industri farmasi Indonesia,” kata Anton, dikutip dari keterangan pers, Rabu (11/12).

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, mengatakan, Bio Farma, sebagai produsen vaksin terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk memproduksi vaksin berkualitas tinggi dan berkontribusi pada ketahanan kesehatan nasional dan mendukung program imunisasi nasional.

Bio Farma saat ini merupakan pemain global dengan menempati posisi ke-9 berdasarkan WHO global vaccine market report 2023. Bio Farma mendistribusikan vaksin ke lebih dari 160 negara di dunia. 

 “Bio Farma memiliki kapasitas produksi 3,1 miliar dosis per tahun, dengan sekitar 52% dari total produksi kami diekspor. Ini menunjukkan bahwa Bio Farma tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga berkomitmen untuk memenuhi permintaan internasional,” kata Shadiq.

Total dana PKE sebesar Rp8,7 triliun telah disalurkan LPEI untuk delapan progam PKE yang sedang berjalan, yaitu PKE Penerbangan, PKE Kawasan, PKE Pariwisata Mandalika, PKE Trade Finance, PKE UKM, PKE Alat Transportasi, PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Baca Juga :   Komisi XI DPR Setujui PMN Non-Tunai kepada Bio Farma

Akumulasi disbursement PKE sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan (KMK) sampai dengan 30 November 2024 adalah sebesar Rp19,9 triliun dengan jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan sebanyak 231 pelaku usaha. Adapun total new disbursement tahun 2024 per 30 November 2024 mencapai sebesar Rp 6,6 triliun atau 121% dari target Rp5,5 triliun.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics