Ekspansi Bisnis Akulaku Finance Tahun Depan, Masuk ke Pembiayaan Syariah Hingga Green Financing

0
1430

PT Akulaku Finance Indonesia (AFI) terus melakukan ekspansi bisnis sesuai dengan tuntutan pasar. Dikenal sebagai perusahaan pembiayaan di sektor e-commerce, AFI mulai tahun depan juga akan masuk ke pembiayaan syariah dan pembiayaan hijau atau green financing.

Efrinal Sinaga, Presiden Direktur AFI mengatakan AFI masuk ke pembiayaan syariah sebagai respons perusahaan atas tren ekonomi dan keuangan syariah yang makin berkembang baik di Indonesia maupun secara global.

Mengutip State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022, nilai konsumsi ekonomi syariah dari 1,9 miliar umat Muslim di seluruh dunia pada tahun 2021 tumbuh 8,9% year on year menjadi US$2 triliun untuk sektor makanan, farmasi, kosmetik, fashion, travel dan media/rekreasi. Sementara nilai keuangan syariah diperkirakan mencapai US$3,6 triliun, naik 7,8% dari US$3,4 triliun pada tahun 2020.

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menargetkan tahun 2024 Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah, dari saat ini masih ada berada di posisi ke-4 setelah Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Saat ini, untuk sektor fashion, kosmetik dan kuliner, Indonesia sudah berada berada di nomor satu. Sektor-sektor ekonomi syariah ini, jelas Efrinal, jelas tidak mau dibiayai oleh lembaga keuangan konvensional.

Baca Juga :   Hingga September Akulaku Finance Salurkan Pembiayaan Rp10,4 Triliun, Presdir Optimistis Lampaui Target

Karena itulah, sejumlah bank daerah di Indonesia, kata Efrinal, sudah melakukan konversi secara penuh dari bank konvensional ke syariah seperti Bank NTB Syariah. Terakhir, ada Bank Riau Kepri yang konversi secara penuh ke bank syariah. Saat ini, menurut Efrinal, BPD yang sedang proses menjadi bank syariah adalah BPD Sumatera Barat atau Bank Nagari. Beberapa BPD juga, menurutnya, berminat untuk melakukan konversi secara penuh ke syariah.

Saat ini, Akulaku Finance sendiri, jelas Efrinal belum memiliki produk syariah. “Kita berharap tahun depan itu bisa kita realisasikan,” ujarnya kepada The Iconomics.com di kantornya beberapa waktu lalu.

Selain merambah pembiayaan syariah, Akulaku Finance, tambah Efrinal juga akan masuk ke pembiayaan hijau atau green financing. Sama seperti pembiayaan syariah, masuk ke pembiayaan hijau juga merupakan tuntutan zaman yang tak terhindarkan. Indonesia merupakan salah satu negara yang menandatangani Paris Agreement tahun 2016 terkait pengurangan emisi gas rumah kaca. Pemerintah juga telah menerbitkan Keputusan Presiden No.55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Di sektor keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan POJK No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.OJK juga sudah menerbitkan Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan II (2021-2025).

Baca Juga :   Akulaku Finance Indonesia Kena Sanksi dari OJK, Dilarang Melakukan Penyaluran Pembiayaan

Efrinal mengatakan sama seperti pembiayaan syariah, dia berharap tahun depan Akulaku Finance juga sudah mulai menawarkan produk pembiayaan hijau. “Salah satu yang kami ingin masuk dan kita juga sekarang lagi bicara untuk green bonds di Singapura, itu pembiayaan kendaraan listrik,” ujarnya.

Selain kendaraan listrik, peluang lainnya adalah pembiayaan solar cell di sejumlah pabrik. Saat ini, menurutnya, banyak pabrik seperti di Karawang yang beralih menggunakan solar cell di pabriknya.

“Kita berharap bisa masuk ke situ (solar cell), membiayai itu dan termasuk juga membiayai untuk charging station untuk motor listrik atau SPKLU, baik itu nanti yang untuk charging maupun untuk yang swap baterai,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics