KBI dan Aprindo Bersinergi, Resi Gudang Diperkirakan Makin Tumbuh

0
710

Iconomics - Pemanfaatan Resi Gudang di Indonesia diproyeksikan akan semakin tumbuh dalam beberapa waktu kedepan, setelah adanya sinergi terkait pemanfaatan Resi Gudang yang dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO).

KBI dan APRINDO menandatangani nota kesepahaman (MoU) pemanfaatan Resi Gudang pada Jumat (20/8) lalu yang turut disaksikan oleh Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan.

“Dengan adanya sinergi ini, gudang-gudang yang dimiliki oleh para anggota APRINDO kedepan diharapkan bisa menjadi gudang SRG, sehingga bisa menjangkau daerah-daerah yang menjadi sentra komoditas namun belum ada gudang SRG, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume barang yang diregistrasi ke Resi Gudang. Sebagai negara yang memiliki luas wilayah yang besar dan memiliki banyak komoditas, sudah selayaknya pemanfaatan Resi Gudang bisa tumbuh,” ujar Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama KBI dalam keterangan pers yang diterima Iconomics.

Roy N Mandey, Ketua Umum APRINDO mengatakan kedepan, harapannya anggota APRINDO tidak hanya menjadi off taker atau standing buyer, tapi juga menjadi pengelola gudang SRG. Selain itu, bagi anggota APRINDO akan mendapatkan kepastian, pertama adalah ketersediaan produk, dan yang kedua adalah kestabilan harga. Hal ini tentunya akan didapatkan dengan melalui SRG.

Baca Juga :   Berdikari dan Aprindo Berkolaborasi Menjaga Stok Pangan di Ritel Moderen

“Kita tahu supplay chain untuk mendapatkan barang perlu beberapa layer. Dengan menjadi pengelola gudang SRG, maka anggota APRINDO langsung bisa mendapatkan barang, dan pada akhirnya masyarakat akan mendapatkan harga yang lebih baik. Upaya bersama yang dilakukan Aprindo dan KBI ini adalah dalam muara untuk ketersediaan barang, kestabilan harga, dan berujung pada konsumsi,” ujar Roy.

Sepanjang tahun 2020, jumlah Resi Gudang yang diregistrasikan mencapai 428 RG dari 8 komoditas dengan volume 9.593.717 kg senilai Rp 200,78 miliar.

Sedangkan di tahun 2021, sepanjang semester I jumlah Resi Gudang yang telah diregistrasi mencapai 230 RG. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 49 % dibandingkan selama periode yang sama di tahun 2020, dimana Resi Gudang yang diregistrasi mencapai 154 RG.

Dari sisi jumlah komoditas, sepanjang semester I 2021, jumlah komoditas yang masuk resi gudang mencapai 10 Komoditas. Sedangkan diperiode yang sama di tahun 2020, jumlah komoditas yang masuk resi gudang mencapai 6 Komoditas.

Dari sisi volume barang, sepanjang semester I 2021 total volume komoditas yang diresigudangkan mencapai 5.517.288 kg, atau meningkat sebesar 44 % dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 dimana tercatat sebanyak 3.823.248 Kg.

Baca Juga :   Aprindo: Natal dan Tahun Baru Sumbang 40% Target Penjualan

Sedangkan dari sisi nilai barang, sepanjang semester I 2021 total nilai barang yang diregistrasikan ke resi gudang mencapai Rp 170,995 Miliar, meningkat 124 % dibandingkan semester I 2020 dimana nilai barang yang diresigundangkan mencapai Rp76,18 Miliar.

Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan mengapresiasi sinergi antara KBI dan APRINDO, yang tentunya ini adalah langkah awal untuk memantapkan sinergi dan kolaborasi dalam hal pemanfaatan Resi Gudang. “Keduanya memiliki posisi stategis, APRINDO di retail dan KBI adalah Pusat Registrasi Resi Gudang. Apa yang dilakukan KBI dan APRINDO ini tentunya sejalan dengan yang dijalankan Kementerian Perdagangan untuk terus meningkatkan pemanfaatan SRG,” ujar Jerry.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics
Close