Pertamina Bersinergi dengan Pupuk Indonesia untuk Pengembangan Hidrogen

Tangkapan layar youTube, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati/Iconomics
PT Pupuk Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan Pertamina NRE (PNRE). Sinergi kedua perusahaan tersebut untuk menjajaki peluang pengembangan hidrogen dan penyediaan energi.
“Ke depan BUMN perlu berupaya untuk mencapai target Indonesia menuju net zero emission sebelum tahun 2060, dan di tahun 2030 nanti yang perlu kita lakukan adalah memastikan bahwa emisi karbon yang dimiliki oleh Indonesia atau yang dihasilkan oleh Indonesia akan mengalami penurunan sampai dengan 29%,” kata Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dalam siaran pers tertulis.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan sinergi BUMN antara Pertamina Power Indonesia sebagai subholding PNRE dengan Pupuk Indonesia ini sesuai dengan target transisi energi Pertamina dalam 5 hingga 6 tahun ke depan meningkatkan energy mix dari new and renewable energy sebesar 10 GW, yaitu 6 GW berbasis gas, 3 GW renewable energy, dan 1 GW new energy yang termasuk di dalamnya adalah hidrogen.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan bahwa kerjasama ini tidak terbatas pada pengembangan hidrogen dan penyediaan energi saja. Melainkan pemanfaatan sarana dan peralatan teknologi dan komersialisasi green ammonia dan blue ammonia dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan baku yang diproduksi oleh Pertamina Power Indonesia.
Bakir menjelaskan Pupuk Indonesia Grup, menaruh perhatian besar terhadap pengurangan emisi karbon dan kami sudah mengkaji pengembangan green ammonia, selain juga blue ammonia.
Amonia merupakan bahan baku utama untuk memproduksi pupuk. Sedangkan green ammonia dan blue ammonia merupakan amonia yang diproses dan dihasilkan dari sumber energi yang terbarukan. Amonia jenis ini memiliki kandungan karbon rendah, sehingga lebih ramah lingkungan dan dapat menjadi bahan baku pupuk di masa depan.
Pertamina saat ini tengah mengembangkan hidrogen sebagai energi baru, baik blue hydrogen maupun green hydrogen. Untuk green hydrogen saat ini pengkajian dan uji coba dilakukan di wilayah kerja panas bumi Ulubelu yang dikelola Pertamina Geothermal Energy.