Unit Bisnis Fintech Milik GoTo Jadi Sumber Pertumbuhan
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyatakan unit bisnis financial technology (fintech) GoTo menunjukkan kemajuan signifikan dan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis serta profitabilitas Perseroan.
GoTo menyebut penggerak utama profitabilitas adalah bisnis pinjaman seiring dengan nilai pinjaman konsumen yang disalurkan (outstanding loans) naik tiga kali lipat YoY di kuartal III tahun 2024.
Segmen fintech diperkirakan akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya.
“Bisnis kami berkembang pesat terutama untuk segmen fintech dan kami terus berhati-hati dalam mengelola beban. Hal ini tercermin nyata dalam pertumbuhan top-line dan perbaikan bottom-line, baik di level unit bisnis maupun di Grup,” kata Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho dalam keterangannya.
GoTo menyampaikan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (MTU) segmen fintech tumbuh 35% YoY menjadi 18,8 juta gross transaction value (GTV) inti fintech mencapai Rp64,6 triliun, naik 82% YoY. Sementara GTV mencapai Rp130,6 triliun di Q3-2024, tumbuh 38% YoY.
Pendapatan bruto fintech meningkat 128% YoY menjadi Rp1,0 triliun, terutama didorong pertumbuhan pesat dalam pinjaman konsumen dan peningkatan volume pembayaran konsumen melalui penggunaan aplikasi GoPay.
GoTo menyatakan bahwa Perseroan semakin efisien dalam mengakuisisi pelanggan, serta semakin disiplin dalam mengelola beban. Biaya kas rutin tetap meningkat 26% YoY menjadi Rp550 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan.
Rugi EBITDA yang disesuaikan untuk unit bisnis fintech menyusut 83% YoY menjadi Rp65 miliar.
Nilai pinjaman konsumen yang disalurkan meningkat tiga kali lipat secara tahunan, mencapai Rp4,3 triliun. Sekitar 45% dari jumlah pinjaman yang disalurkan berasal dari pengguna e-commerce, 40% dari pengguna layanan on-demand, dan sisanya dari pengguna aplikasi GoPay. Diversifikasi lintas platform ini menunjukkan potensi cross-selling yang cukup besar dalam ekosistem GoTo.
Pendapatan dari jasa pinjaman tumbuh signifikan sebesar 527% YoY. Nilainya berkontribusi 14% dari pendapatan bersih Grup pada kuartal ketiga. Sekitar 80% dari total pinjaman yang disalurkan oleh GoTo didanai oleh Bank Jago.
GoTo melihat ada ruang pertumbuhan yang signifikan seiring dengan penetrasi pinjaman yang relatif rendah, yaitu hanya beberapa persen dari total pengguna, sementara permintaan untuk kredit substansial, yaitu satu dari tujuh pengguna layanan GoPay dan Gojek mengajukan kredit dalam 12 bulan terakhir.
Perseroan memperkirakan nilai pinjaman konsumen yang disalurkan dapat meningkat dua kali lipat dibanding September 2024 pada akhir tahun depan.