Integrasi dan Migrasi Sistem Tokopedia dan TikTok Shop Hampir Rampung

Direksi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) memaparkan capaian dan rencana bisnis perusahaan dalam Paparan Publik Insidental, Rabu 28 Februari 2024.
Setelah transaksi pembelian Tokopedia oleh TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. rampung pada akhir Januari lalu, proses integrasi dan migrasi sistem antara TikTok Shop dan Tokopedia pun sedang dilakuakan dan hampir selesai, demikian disampaikan direksi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dalam Paparan Publik Insidental, Rabu 28 Februari 2024.
Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo mengatakan “proses integrasi dan migrasi sistem berjalan dengan baik”
“Semua pihak berkomunikasi dengan Kementerian terkait dan sepanjang pengetahuan kami, proses ini pada saat ini sudah hampir selesai,” ujar Patrick yang hadir secara virtual pada acara Paparan Publik Insidental, Rabu.
“Proses diharapkan dapat seluruhnya rampung paling lambat dalam 1,5 bulan ke depan,” tambahnya.
Patrick menjelaskan integrasi teknis ini memisahkan sistem elektronik TikTok dan Tokopedia sesuai dengan Peraturan Kementerian Perdagangan. Tetapi, konsumen akan tetap memiliki pengalaman belanja yang nyaman.
“Promosi akan dilakukan di sistem elektronik TikTok. Pengalaman belanja dan proses transaksi secara keseluruhan akan dilakukan di sistem elektronik back end Tokopedia,”ujarnya.
Hal ini, tambahnya, memberikan pengalaman yang baik bagi pembeli dan tetap memastikan data dan sistem tetap terpisah sesuai dengan peratuaran Pemerintah.
“Penyelesaian transaksi akan dilakukan di sistem mitra pembayaran seperti biasa,”ujarnya.
Ambisi menjadi e-commerce nomor satu di Indonesia
Dalam paparannya, Patrick juga menjelaskan latar belakang transaksi Tokopedia dan TikTok.
Transaksi yang diumumkan pada 22 Desember 2023 ini, terjadi di tengah iklim kompetisi yang “sangat intens” di sektor e-commerce di Indonesia dalam dua tahun terakhir.
Patrick mengatakan, di tengah upaya GoTo untuk mengejar profitabilitas dengan mengurangi subsidi dan insentif, pangsa pasar Tokopedia semakin berkurang khususnya di kalangan pengguna yang memprioritaskan harga.
“Pesaing-pesaing kami adalah perusahaan besar dari luar negeri yang memiliki sumber pendanaan yang besar. Dan, untuk bertumbuh dan bertahan, Tokopedia membutuhkan investasi yang sangat besar,” ujarnya.
Besarnya modal yang dimiliki kompetitor, tambahnya, membuat kemitraan dengan TikTok ini menjadi pilihan terbaik untuk Tokopedia agar kembali menjadi pemain nomor satu di sektor e-commerce di Indonesia.
Menurutnya, kemitraan dengan TikTok berpotensi menjadikan gabugan antara Tokopedia dan TikTok Shop menjadi e-commerce terdepan atau nomor satu di Indonesia.
Tokopedia dan Tiktok memiliki potensi sinergi yang besar, dengan pasar yang saling melengkapi dan tidak tumpang tindih.
Penawaran gabungan ini memberikan layanan yang menyeluruh dimana terdapat live commerce dan e-commerce konvensional yang memperluas cakupan konsumen.
Merchant khususnya UMKM, menurut Patrick, juga akan diuntungkan dengan solusi menyeluruh untuk promosi dan belanja bagi konsumen di kedua platform.
Secara bersamaan, Tokopedia dan Tikok akan melayani berbagai segmen, mulai dari segmen mass market hingga masyarakat urban.
Dengan demikian, entitas gabungan ini akan mampu menjangkau lebih besar lagi pangsa pasar e-commerce Indonesia yang menjanjikan dengan potensi pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami berharap bahwa gabungan kedua perusahaan ini akan menjadi pemain nomor satu di pasar e-commerce di Indonesia di dalam beberapa tahun yang akan datang,” ujarnya.
Apa untungnya bagi GoTo?
Seperti diberitakan sebelumnya, transaksi ini membuat kepemilikan GoTo di Tokopedia tersisa 24,99%. Sementara TikTok menjadi pemilik mayoritas dengan porsi 75,01%.
Meski jadi minoritas, Patrick mengatakan “GoTo akan mendapatkan banyak manfaat dari transaksi ini.”
“Kepemilikan GoTo di Tokopedia tidak terdilusi lebih lanjut dan GoTo juga akan menerima pendapatan berkelanjutan yang besar dan akan bertumbuh seiring dengan perkembangan atau pertumbuhan GMV [Gross Merchandise Value] Tokopedia di masa yang akan datang,” ujarnya.
Keuntungan ini tetap diperoleh GoTo meski “tidak perlu memberikan pendanaan ke Tokopedia”.
Dengan demikian, GoTo “dapat fokus untuk menggembangkan segmen On Demand Services dan fintech dengan tetap memperoleh keuntungan dari pertumbuhan Tokopedia ke depan”.
“Banyak potensi kolaborasi antara Tokopedia dengan On Demand Services dan fintech sehingga transaksi ini akan menguntungkan banyak pihak,” ujar Patrick.
Leave a reply
