
Anggota Komisi VII Sebut Kriteria Pendaftar MyPertamina soal BBM Subsidi Tidak Jelas

Anggota Komisi VII DPR Rofik Hananto/Dokumentasi DPR
Anggota Komisi VII DPR Rofik Hananto menilai pendaftar aplikasi MyPertamina untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar bersubsidi tidak jelas kriterianya. PT Pertamina (Persero) akan dinilai akan kesulitan mengetahui para pendaftar itu orang yang berhak atau tepat sasaran.
“Apakah ada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi pembandingnya?” kata Rofik dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Bahkan jika Pertamina merujuk DTKS, kata Rofik, maka itu juga sulit dijadikan sebagai pembanding. Soalnya, data yang disajikan DTKS dinilai belum cukup akurat, masih terjadi ketimpangan.
“Tanpa ada kriteria yang jelas maka siapapun bisa mendaftar di MyPertamina, termasuk orang yang di luar kriteria untuk mendapatkan subsidi BBM,” ujar Rofik.
Di samping soal data pendaftar, menurut Rofik, pembelian BBM bersubsidi melalui aplikasi MyPertamina juga akan menyulitkan masyarakat. Bahkan jika digunakan untuk meminimalisir kebocoran anggaran dengan memanfaatkan teknologi digital, juga dinilai tidak efektif.
“Sistem penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan solar, menurut saya, kurang tepat. Justru ini menambah kesulitan bagi rakyat memperoleh haknya. Walau kebijakan ini untuk mengatur distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran, tapi tujuannya belum jelas,” kata Rofik.
Salah satu kerumitan yang dialami masyarakat ketika membeli BBM bersubsidi dengan aplikasi MyPertamina, kata Rofik, terbukti ketika hari laman aplikasi tersebut sulit untuk diakses. Itu sebabnya, sebagian masyarakat menyesalkan kondisi tersebut.
“Mulai eror pada aplikasi, kontroversi penggunaan ponsel sebagai sarana pembayaran di SPBU, pembayaran lewat aplikasi yang hanya tertaut pada LinkAja, hingga aplikasi tersebut yang mendapat review kurang memuaskan di Playstore dan App Store,” tutur Rofik.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga menyebutkan, pihaknya memastikan subsidi khususnya untuk BBM akan disalurkan secara tepat sasaran sehingga sesuai dengan kuota yang ditetapkan. Cara yang ditempuh Pertamina Patra Niaga untuk memastikan semua itu dengan menggunakan situs resmi subsiditepat.mypertamina.id khusus untuk.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, penyaluran BBM Pertalite maupun solar subsidi masih memiliki berbagai tantangan antara lain penyalurannya dinilai tidak tepat sasaran sehingga melampaui kuota yang telah ditetapkan pemerintah. Disebutkan 60% masyarakat mampu mengkonsumsi hamper 80% dari total konsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan 40% masyarakat rentan dan miskin hanya mengkonsumsi 20% dari total subsidi energi tersebut.
Leave a reply
