Jokowi Tidak Hadir di HUT PDI Perjuangan, Sekjen: Kami Menang karena Rakyat Bukan Elite

0
96
Reporter: Rommy Yudhistira

Presiden Joko Widodo terpantau tidak menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI Perjuangan. Dan, PDI Perjuangan tidak mempersoalkan ketidakhadiran Jokowi dalam agendan tersebut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, sebagai partai politik yang berhubungan erat dengan rakyat, PDI Perjuangan memilih pemimpin dengan setulus hati. Karena itu, apabila ada seorang pemimpin yang meninggalkan PDI Perjuangan, maka masyarakat akan menilainya secara objektif.

“Ketika ada yang meninggalkan, itu bagian dari suatu tanggung jawab yang nanti rakyat yang akan menilai,” kata Hasto di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (11/1).

Hasto menambahkan, PDI Perjuangan meraih kemenangan selama bukan hasil dari kekuasaan atau elite politik. Rakyat disebut berperan utama dalam kemenangan PDI Perjuangan.

“Jadi, bagi kami rakyat itu sumber kekuatan PDI Perjuangan, kekuasaan itu bukan di elite, kemenangan itu bukan di elite, tetapi ditentukan dari dukungan rakyat Indonesia. PDI Perjuangan partai wong cilik, maka kami bergerak,” ujar Hasto.

Ketidakhadiran Jokowi itu, kata Hasto, karena harus menjalankan tugas ke beberapa negara. Walau begitu, PDI Perjuangan tidak mengetahui secara pasti ketidakhadiran Jokowi dalam acara peringatan HUT tersebut.

Baca Juga :   Ganjar Bacakan Hasil Rakernas II PDI Perjuangan, Khusus soal Capres Jadi Hak Ketum

“Presiden Jokowi sejak awal kan menyatakan ada tugas ke luar negeri, PDI Perjuangan menghormati itu, apakah itu kebetulan atau tidak, Istana yang menjawab,” ujar Hasto.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bersama rombongan delegasi terbatas mengunjungi Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam dalam berbagai agenda kegiatan mulai dari hubungan bilateral hingga menghadiri pernikahan. Kunjungan Jokowi dan delegasi itu akan berlangsung dari 9-15 Januari 2024 untuk menindaklanjuti sejumlah kerja sama yang telah terbangun selama ini.

Jokowi mengatakan, kunjungan ke 3 negara tersebut sebagai kunjungan balasan dari kepala negara yang sudah terlebih dahulu mengunjungi Indonesia. Apalagi, terakhir kali Jokowi berkunjung ke 3 negara tersebut pada 5 tahun yang lalu.

“Dan beliau-beliau sudah mengunjungi Indonesia mungkin tidak sekali 2 kali, bahkan ada yang 5 kali. Baik perdana menteri maupun presidennya,” kata Jokowi.

Leave a reply

Iconomics