Pemerintah Disebut Prioritaskan Vaksin Produk Dalam Negeri untuk Booster dan Dosis Ketiga

0
307
Reporter: Rommy Yudhistira

Pemerintah disebut berencana akan memprioritaskan vaksin dalam negeri sebagai vaksinasi tahap ketiga atau vaksinasi booster pada 2022. Adapun jenis vaksin yang akan digunakan untuk dosis ketiga adalah vaksin Merah Putih dan Nusantara.

Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, selain vaksin produk dalam negeri, pemerintah juga berencana menggunakan vaksin dari luar negeri yang sebagian tahapannya dilakukan di Indonesia seperti vaksin Zifivax dari Tiongkok dan Baylor dari Amerika Serikat.

“Nah untuk pelaksanaan oleh Kemenkes akan dilakukan mulai tahun depan, berarti kan sekitar 50% sudah lewat tahun ini, jadi otomatis sudah bisa jalan. Teknis pelaksanaan oleh siapa dan bagaimana itu nanti akan dibuat aturan tersendiri,” kata Melki di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/12).

Menurut Melki, dalam proses pelaksanaannya nanti, berdasarkan hasil rapat antara Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 8 November lalu, bahwa terdapat 2 kategori masyarakat yang menerima vaksinasi booster itu. Pertama, masyarakat yang masuk dalam daftar Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

Baca Juga :   Komisi V Dukung Peningkatan Pagu Indikatif 2023 Kemendes PDTT

Jumlah PBI ini, kata Melki, diperkirakan sekitar 130 juta orang. Biaya vaksinasinya akan ditanggung oleh pemerintah. Vaksinasi booster akan dikenakan biaya bagi mereka yang tidak terdaftar sebagai peserta PBI BPJS Kesehatan.

“Kelompok masyarakat tidak mampu yaitu oleh BPJS Kesehatan itu ada yang dibayar oleh pemerintah pusat, PBI berarti APBN yang membayar, itu kurang lebih ada 96 juta orang, dan oleh pemerintah provinsi kabupaten/kota seluruh Indonesia kurang lebih ada 34 juta, kalau tidak keliru,” ujar Melki.

Menurut Melki, pemerintah akan memprioritaskan kelompok risiko dalam hal ini adalah kelompok lanjut usia atau lansia untuk terlebih dahulu mendapatkan vaksinasi booster. Sementara dosis ketiga bagi tenaga kesehatan disebut sudah pula dilakukan.

“Sudah 1 juta lebih orang (tenaga kesehatan) sudah divaksin, kemudian tentu kita nanti mendorong sehabis lansia adalah kelompok pekerja publik, termasuk teman-teman media ini juga akan kami dorong menjadi prioritas tahap awal,” kata Melki.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil mengatakan, vaksinasi booster sebaiknya diberikan secara gratis kepada masyarakat tanpa membedakan kategori yang sudah direncanakan sebelumnya. Terlebih untuk mengajak masyarakat ikut vaksinasi dosis ketiga bukanlah perkara mudah.

Baca Juga :   WSBP Sedang Kembangkan Produk Hijau yang Ramah Lingkungan

“Kalau menurut saya, vaksin harus tersedia, dan gratis saja semuanya. Jadi tidak pandang bulu. Karena vaksin Gotong Royong juga tidak jalan, angkanya kecil sekali,” kata Gus Nabil.

Gus Nabil karena itu mendorong pemerintah untuk segera membuat kebijakan yang mengatur tentang pelaksanaan vaksinasi booster. Dari program ini diharapkan, kasus Covid-19 di Indonesia dapat ditekan serendah mungkin.

“Saya kira pemerintah tahun depan sudah harus memulai untuk melegalkan booster untuk selain nakes. Karena selama ini kan booster  jika selain nakes kan tidak legal. Ini merupakan langkah yang baik dan saya kira saya berharap juga untuk booster ini digratiskan saja untuk semuanya. Tidak usah dikotak-kotakkan lagi,” kata Gus Nabil.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics