Prabowo Ungkap Alasan Maju Jadi Capres dan Gabung Pemerintah Jokowi, Apa Saja?

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku maju sebagai calon presiden (capres) pada 2024 karena memiliki semangat dan jiwa pantang menyerah. Karakter demikian disebut diperoleh ketika dididik menjadi prajurit TNI.

Kemudian, kata Ketua Dewan Pembina Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) itu, sikap tersebut juga diperoleh dari petinggi dan senior TNI yang menjabat kala itu. Untuk diketahui,  Partai Gerindra telah jelas mengusung Prabowo sebagai capres pada Pemilu 2024.

“Ada yang mengejek saya waktu itu, Prabowo ini sudah berapa kali kalah, masih mau maju lagi. Dia tidak tahu bahwa Prabowo Subianto adalah pejuang merah-putih,” kata Prabowo dalam reuni akbar PPIR di Jogja Expo Centre, Yogyakarta, Rabu (3/5).

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan, pihaknya mau bekerja sama dan bergabung di pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin karena hasil kajian strategis dan pelajaran sejarah. Syarat untuk menjadi negara maju adalah para pemimpin yang bisa bekerja sama dan rukun satu dengan yang lainnya.

Kemudian, kata Prabowo, selepas Pemilu 2019, pihaknya membaca ada kekuatan-kekuatan dari luar yang menginginkan Indonesia terpecah belah, saling menyerang satu dengan yang lainnya. Atas dasar itu lalu Prabowo memutuskan bergabung dengan kabinet pemerintahan Jokowi.

“Mereka sudah membaca, sering elite kita ini, sering tidak bisa kompak, sering tidak bisa kerja sama. Karena itu, begitu ada ajakan, langsung saya ambil keputusan, saya menerima rekonsiliasi, dan saya bergabung,” kata Prabowo.

Karena itu, kata Prabowo, pihaknya mengajak para purnawirawan untuk bersama-sama mendedikasikan diri dan memberikan seluruh tenaga untuk mengabdi kepada rakyat Indonesia.

“Jadi saya tawarkan kepada saudara-saudara. kalau kita sudah pasti mati, sisa hidup kita mari kita berikan pikiran tenaga, pengabdian. Sisa hidup kita berikan kepada bangsa dan rakyat yang kita cintai,” tutur Prabowo.