Sahamnya Dibeli Bos Grup Salim, Ini Kinerja Keuangan DCI Indonesia Kuartal Pertama 2021

0
1045

PT DCI Indonesia Tbk (DCI), perusahaan penyedia layanan data center di Indonesia, mengumumkan kinerja keuangan perusahaan di kuartal pertama 2021 (Q1 2021) dengan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 25% menjadi Rp 171 miliar, dibandingkan Q1 2020.

“DCI mampu mempertahankan profitabilitas yang sehat dalam dinamika pasar yang menantang. Dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap layanan co-location data center akhir-akhir ini, DCI secara sigap dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan ketersediaan kapasitas sebesar 37 MW dan memimpin pangsa pasar data center colocation Indonesia sebesar setara 51%,” ucap CEO DCI, Toto Sugiri saat paparan publik, Senin (7/6).

DCI melaporkan pencatatan EBITDA Q1 2021 sebesar Rp 116 miliar atau naik 45% dari Q1 2020 sebesar Rp 80,5 miliar. Kemudian untuk Laba Bersih Q1 2021, tercatat meningkat 55% YoY.

Toto menambahkan, DCI akan menjalankan beberapa strategi bisnis dalam menyambut permintaan pasar. Beberapa diantaranya dengan meningkatkan inovasi teknologi dengan menerapkan otomatisasi dalam operasional pusat data agar menghindari human error dan meningkatkan efisiensi operasional, serta memperkuat keragaman ekosistem di data center.

Baca Juga :   Private Placement BUMI Rampung, Kelompok Usaha Bakrie dan Grup Salim Jadi Pengendali BUMI

Hingga beberapa tahun mendatang, perseroan berkomitmen untuk membangun pusat data secara berkelanjutan di lahan seluas 8,5 hektar dengan menghadirkan total kapasitas data center sebesar 300 MW.

Selain fokus dalam membangun infrastruktur data center secara berkelanjutan, DCI juga turut menghadirkan ekosistem data center lokal terlengkap di Indonesia. Hingga saat ini, layanan perseroan telah dipercaya oleh perusahaan internasional maupun lokal, termasuk 3 cloud service providers global, 7 platform e-commerce termasuk di dalamnya platform e-commerce terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, lebih dari 30 penyedia layanan telekomunikasi, 124 pelanggan dari industri keuangan (mencakup bank-bank ternama dari Amerika Serikat, Asia Tenggara dan Indonesia), serta lebih dari 100 pelanggan dari berbagai industri.

Sesuai dengan Visi DCI untuk menjadi penyedia layanan data center terpercaya di Asia Tenggara, perseroan berkomitmen untuk membawa industri data center selangkah lebih maju dalam segi keunggulan operasional data center terbaik dengan mempertahankan waktu uptime 100%.

“Tingkat waktu uptime untuk Service Level Agreement (SLA) operations adalah 100%. Hal ini dapat kami capai lewat penerapan operational & service excellence yang selalu selangkah lebih maju dengan melakukan berbagai inovasi teknologi,” tambah Toto Sugiri.

Baca Juga :   Anthoni Salim Raup Keuntungan Rp7,3 Triliun dalam Waktu Dua Minggu dari Pembelian Saham DCI Indonesia

Inovasi teknologi data center yang dilakukan perseroan dengan mengimplementasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) serta Internet of Things (IoT) sehingga tidak ada insiden yang mengganggu operasional infrastruktur IT perusahaan dan meningkatkan efisiensi energi di data center DCI.

Pencapaian lain yang patut diapresiasi adalah DCI telah meresmikan gedung data center keempat (JK5) di area data center campus yang berlokasi di Cibitung.

DCI berencana untuk menjalin kerjasama dengan Grup Salim sebagai partner strategis perseroan. Dalam 5 tahun terakhir ini, Grup Salim telah mengembangkan sayap ke industri teknologi. Dengan adanya kolaborasi dengan Grup Salim, perseroan berharap perkembangan industri data center di Indonesia dapat meningkat dengan lebih cepat.

Sebelumnya, bos Grup Salim, Anthoni Salim menambah kepemilikan sahamnya di DCI dari 3,03% menjadi 11,12%. Salim membeli 192.740.012 lembar saham DCII pada 31 Mei lalu pada harga Rp5.277 per saham. Dus, nilai transaksi ini sebesar Rp 1,01 triliun.

 

Leave a reply

Iconomics