AIIB: Indonesia Miliki Potensi Besar Green Energy

0
501

Iconomics - Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) melihat Indonesia memiliki potensi besar pada green energy.  Melalui kemitraan dengan PLN di bidang energi terbarukan, Senior Private Sector Operations Specialist AIIB Ziwei Liao mengatakan pihaknya berharap dapat memberikan kontribusi kekuatan kerjasama multilateral dalam membantu Indonesia mencapai tujuan green sustainability.

Ia melihat salah satu tujuan strategis utama PLN adalah penggunaan energi hijau untuk melindungi generasi masa depan negara. Dengan demikian, selaras dengan misi AIIB untuk membiayai Infrastruktur untuk Masa Depan, infrastruktur dengan keberlanjutan sebagai intinya.

“Saya sangat senang melihat bahwa baru-baru ini Indonesia tengah menguatkan komitmen dalam hal dekarbonisasi. Strategi jangka panjang Indonesia untuk rendah karbon dan ketahanan iklim adalah untuk mencapai 43% terbarukan pada 2050, serta untuk mencapai netralitas karbon pada 2060 atau lebih cepat, dan puncak emisi karbon pada 2030,” kata Ziwei dalam keterangan resmi secara tertulis.

Oleh karena itu, mewujudkan target-target tersebut harus turut melibatkan pihak swasta dalam investasi. AIIB berharap dapat bekerja sama dengan sektor publik dan swasta di Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau.

Baca Juga :   PLN, PTPN dan Perhutani akan Sukseskan Program Co-Firing

AIIB juga mendorong peningkatan distribusi listrik di Jawa-Bali. Dewan Direksi AIIB telah menyetujui pinjaman dana sebesar US$310 juta kepada PLN untuk Proyek Penguatan Distribusi Daya di Jawa dan Bali pada awal tahun ini.

Ia mengatakan proyek mandiri ini merupakan proyek energi pertama AIIB di Indonesia setelah melalui proses diskusi pertama kali dengan PLN sejak awal 2019. Saat itu, PLN berada pada tahap awal perencanaan untuk melaksanakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 10 Tahun (RUPTL 2019-2028) dan menyatakan minatnya untuk mencari pendanaan eksternal dari lembaga pendanaan untuk mendukung pelaksanaan proyeknya.

Ziwei mengungkapkan bahwa proyek ini akan meningkatkan kualitas pasokan daya dengan mengurangi frekuensi dan durasi ganguan listik. Ia mengatakan tidak hanya peningkatan sistem untuk memenuhi permintaan konsumen yang kian meningkat dengan mengganti jalur low voltage (LV) dan medium voltage (MV) serta peralatan lain dan trafo, proyek ini juga akan memberi akses bagi 2% populasi Jawa Timur yang belum mendapatkan akses tenaga listik, untuk membantu pencapaian target Pemerintah Indonesia yang menghendaki 100% layanan listrik pada 2021.

Leave a reply

Iconomics
Close