Kemenkeu Buka-bukaan Progres 6 Bulan Kepemimpinan Presiden Prabowo

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto menjadi pembicara di Economic & Business Forum 2025 yang digelar The Iconomics pada 27 Mei 2025 lalu/Dok. Iconomics
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Sudarto mengatakan bahwa 6 bulan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia mencatat kinerja ekonomi yang solid. Hal itu dapat terlihat dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2025 sebesar 4,87% secara tahunan (yoy).
Selain itu, Sudarto mengatakan dalam situasi perekonomian global dan domestik yang terjadi, pemerintah tetap mempertahankan defisit di angka 2,5%, dan menaikkan PPN secara selektif atau hanya untuk barang mewah saja.
“Pemerintah menyediakan kesehatan gratis, kemudian penghapusan utang macet UMKM, peningkatan kesehatan guru,” kata Sudarto saat menjadi pembicara dalam acara The Iconomics Economics & Business Forum 2025 di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, Sudarto menyebutkan pemerintah sedang membentuk 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan komitmen nyata Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur menuju visi Indonesia Emas tahun 2045.
“Kita negara yang dari dulunya adalah koperasi. Salah satu soko gurunya hanya 20%. Bayangkan kalau Anda punya (usaha) leasing, Anda bisa bekerja sama dengan koperasi suatu saat nanti. Itu luar biasa,” katanya.
Dari sisi rasio pajak, Sudarto menyebutkan pemerintah mencatat adanya kenaikan rasio pajak dari sebelumnya sebesar 8,23% pada 2020, menjadi 10,08% pada saat ini. Dengan pendapatan pajak yang didapatkan, pemerintah menggunakannya untuk mensejahterakan masyarakat, dan membantu pelaku usaha.
“Jadi ada peningkatan, tentunya pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan penerimaan pajak,” katanya.
Leave a reply
