Ditopang KPR Subsidi, BTN Optimis Kredit Tahun Ini Tumbuh 4%

0
508
Reporter: Petrus Dabu

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun 2020 ini sebesar 4% yang ditopang oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan saat awal-awal pandemi Covid-19, permintaan KPR memang sempat menurun signifikan. Namun, sejak Juni lalu permintaan KPR baik subsidi maupun non subsidi sudah mulai membaik.

Pahala mengungkapkan KPR sendiri berkontribusi 73% terhadap total portofolio kredit Bank BTN. Dari jumlah tersebut 60% adalah KPR bersubsidi dan 40% lainnya non subsidi.

“Diharapkan sampai dengan akhir tahun nanti kredit kita masih bisa tumbuh di 4%, KPR masih tumbuh antara 5-6%. Dan khusus untuk KPR Subsidi kita proyeksikan akan tumbuh kurang lebih di kisaran 10% untuk tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Pahala saat konferensi pers di Jakarta, Senin (3/8).

Pahala mengatakan pertumbuhan yang kencang pada KPR Subsidi dipicu oleh stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah. Pemerintah, kata dia, sudah menambahkan jumlah rumah subsidi pada tahun ini sebanyak 172.000. Dari jumlah tersebut, BTN mendapatkan kuota penyaluran kredit KPR Subsidi sebanyak 146.000 unit. “Ini yang diharapkan mendorong pertumbuhan KPR bersubsidi untuk tahun 2020 ini,” ujarnya.

Baca Juga :   BTN Optimistis Tahun 2020 Kinerja Keuangan Lebih Baik dari 2019

Pada semester 1/2020, pertumbuhan KPR Subsidi Bank BTN sebesar 5,84% yoy dari Rp107,34 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp113,61 triliun.

Di segmen kredit perumahan, Bank BTN juga telah menyalurkan KPR Non-subsidi, kredit perumahan lainnya, dan kredit konstruksi masing-masing sebesar Rp79,87 triliun, Rp7,56 triliun, dan Rp27,87 triliun per semester I/2020.

Dengan penyaluran tersebut, pada semester I/2020 total KPR di Bank BTN tumbuh sebesar 2,47% yoy dari Rp188,82 triliun menjadi Rp193,49 triliun per 30 Juni 2020. Kemudian, di segmen kredit non perumahan, Perseroan menyalurkan kredit senilai Rp22,91 triliun per akhir Juni 2020.

 

Leave a reply

Iconomics