Jasa Marga: H-3 Lebaran Sebanyak 163.829 Tinggalkan Jabodetabek

0
307
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat rekor melayani arus lalu lintas tertinggi periode arus mudik sepanjang libur Hari Raya Idulftri selama ini. Dalam catatannya, pada H-3 Lebaran atau Rabu (19/04/2023), sebanyak 163.829 kendaraan meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) yang melintas di Km 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, dan Surabaya.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menjelaskan, jalur tersebut merupakan titik pertemuan lalu lintas kendaraan menuju arah Trans Jawa dan Cipularang. Apabila diukur secara persentase, jumlah tersebut meningkat sebesar 201,09% dari lalu lintas normal yang hanya mencapai 54,412 kendaraan. Jika dibandingkan dengan puncak Lebaran 2022, arus mudik tahun ini meningkat 20,92%.

Meskipun mengalami peningkatan volume kendaraan, Lisye mengatakan, kondisi lalu lintas dapat dikendalikan dengan baik. Pihaknya telah melakukan perencanaan yang lebih matang, dengan kesiapan teknologi yang lebih baik dan didukung dengan koordinasi secara intensif bersama kepolisian, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR.

Baca Juga :   Jalin Pastikan Jaringan ATM Link Siap Hadapi Lebaran

Selain itu, kata Lisye, Jasa Marga juga menerapkan tiga kunci manajemen arus lalu lintas mudik tahun ini. Pertama, pihaknya melakukan kesiapan dari infrastruktur jalan tol dengan menambah satu lajur jalan tol Jakarta-Cikampek untuk kedua arah.

Kedua, Jasa Marga menggunakan teknologi traffic counting sebagai decision support system yang mendukung keputusan di tingkat kepolisian, serta memutuskan penanganan volume lalu lintas yang jumlahnya luar biasa. Ketiga, Jasa Marga melakukan koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif.

“Koordinasi ini dilakukan khususnya dengan Kepolisian, sebagai pemegang diskresi atas langkah rekayasa lalu lintas, juga dengan semua pemangku kepentingan lain, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol, bahkan dengan Polda dan pemerintah daerah setempat,” kata Lisye dalam keterangannya pada Kamis (20/4/2023).

Lisye melanjutkan, dari sisi pengembangan teknologi, Jasa Marga mengoperasikan total 52 unit Traffic Counting yang berfungsi sebagai indikator yang akan menjadi rekomendasi pengaturan dan rekayasa lalu lintas.

Baca Juga :   Kemendag Ikut Serta Dalam 3 Program di Ramadhan dan Lebaran 2025, Apa Saja?

Traffic Counting itu, kata Lisye, terintegrasi langsung dengan Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) melalui Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak untuk pengambilan rekayasa lalu lintas.

Lebih lanjut, Jasa Marga mengimbau agar pengguna jalan dapat selalu berhati-hati dalam berkendara, dan mematuhi rambu-rambu, serta mengikuti arahan petugas yang ada di lapangan. Sebelum berkendara, Lisye juga berpesan, agar pengemudi dalam melakukan persiapan dari sisi perbekalan, saldo uang elektronik, dan memastikan kecukupan BBM sebelum memasuki jalan tol.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics