Perumnas Menggandeng Sejumlah Lembaga Keuangan Pecahkan Backlog

Perumnas dari tahun 1974 sampai tahun 2022 telah menjalankan lebih dari 400 proyek perumahan dengan jumlah rumah yang disalurkan mencapai 633.662 unit rumah. Perumnas melihat masalah utama dalam ekosistem perumahan adalah backlog ketersediaan serta kelayakan.

Untuk menjawab masalah tersebut, Direktur Pemasaran Perum Perumnas Tambok Setiawati menjelaskan beberapa program percepatan penyediaan hunian. Program pertama adalah hunian milenial di Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Karawang (Jabodetabekkar).

Hunian di Karawang, Tangerang Selatan, Depok, Cengkareng, Karawang adalah hunian high rise. Sedangkan di Parung Panjang, dan Bogor berupa hunian rumah atau landed.

Langkah lainnnya adalah program skema KPR Informal yang dilakukan bersama Bank BTN. Berbagai kemudahan khusus program ini antara lain bantuan down payment (DP) sampai dengan 40 juta, tanpa waktu tunggu menabung, dan cicilan 40.000 per hari.

“Kami juga cukup banyak pekerja informal yang terus bersama kami terutama di daerah-daerah seperti di Jogja, lalu tempat lain yang banyak pekerja informal ada di daerah Sulawesi Utara,” kata Tambok dalam Memorandum of Understanding Ekosistem Pembiayaan Perumahan pada 25 Januari 2023.

Ada pula skema rent to own yang bekerja sama dengan Bank BTN. Program ini menyasar pada pekerja formal, informal, dan wiraswasta yang kesulitan mengumpulkan DP untuk membeli rumah. Terakhir, program skema penyediaan rumah pekerja yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan BTN.

Tambok juga menjelaskan proyek Perumnas di Cianjur paska gempa yang melanda pada tahun 2022 lalu.

“Perumnas itu melakukan membangun rumah yang memang harus sesuai dengan kualitas yang baik termasuk tahan gempa, ini adalah rumah kami yang ada di proyek Cianjur yang pada 2022 Oktober atau November gempa,” jelas Tambok.