SMF Kucurkan Pinjaman kepada Penyalur KPR di Kuartal III/2022 Senilai Rp 6,88 T

0
275
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (Persero) telah mengucurkan pinjaman kepada penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) senilai Rp 6,88 triliun pada Kuartal III/2022. Secara kumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor perumahan sejak 2006 hingga 30 September 2022 mencapai Rp 84,84 triliun.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, jumlah tersebut terdiri atas penyaluran pembiayaan Rp 71,9 triliun, sekuritisasi KPR Rp 12,79 triliun, dan pembelian KPR Rp 156 miliar. “Dana yang dialirkan tersebut telah membiayai 1,4 juta debitur KPR yang terdiri atas 57,43% pembiayaan, 25,22% KPR FLPP, 17,24% sekuritisasi dan 0,11% pembelian KPR,” kata Ananta dalam keterangan resminya, Jumat (4/11).

Menurut Ananta, pada kuartal III tahun ini, Perseroan juga telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui penawaran umum obligasi berkelanjutan VI tahap III 2022, dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 3 triliun. Obligasi tersebut merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan VI SMF dengan nilai target dana yang dihimpun senilai Rp 17 triliun.

Baca Juga :   Seorang Penumpang Meninggal, Garuda Ikuti Protokol Kesehatan Covid-19

Sejak 2009 hingga saat ini, kata Ananta, SMF telah menerbitkan surat utang sebanyak 51 kali dengan total hingga mencapai Rp 50,4 triliun. Surat utang tersebut terdiri atas 38 kali penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah sebesar Rp 45,63 triliun, 12 kali medium term notes Rp 4,67 triliun, dan satu kali penerbitan surat berharga komersial senilai Rp 120 miliar.

“Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal ini merupakan bagian dari komitmen SMF untuk mendukung ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ujar Ananta.

Dari sisi sekuritisasi, kata Ananta, sejak 2009 hingga September 2022, SMF telah memfasilitasi 14 kali transaksi dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 12,79 triliun. Efek beragun aset berbentuk surat partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan SMF diklaim berhasil mempertahankan rating idAAA dan hasil tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF terbilang solid.

Di samping itu, kata Ananta, SMF juga bersinergi dengan berbagai pihak dalam rangka implementasi perluasan mandat dari pemerintah. Sepanjang Kuartal III/2022, SMF telah menyalurkan produk-produk seperti kredit konstruksi sebesar Rp 223 miliar, kredit mikro perumahan senilai Rp 91,87 miliar, dan kredit guna perumahan Rp 997 miliar.

Baca Juga :   Pertamina Angkat 3 Komisaris Baru, Inilah Profil Singkatnya

“Perseroan akan fokus pada pertumbuhan bisnis yang dengan menjalankan berbagai strategi baik untuk program kerja sekuritisasi, pembiayaan, optimalisasi kegiatan perluasan mandat, serta program homestay dan peningkatan kualitas rumah kumuh,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics