
3 Aspek Mendesak untuk Kerja Sama Global di Masa Covid-19

Tangkapan layar YouTube, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi/Iconomics
Meningkatkan kerja sama antar-negara dalam penanganan Covid-19 menjadi hal yang mendesak. Apalagi dibutuhkan setidaknya 70% dari populasi dunia harus divaksin untuk membentuk kekebalan kelompok. Untuk mencapai jumlah tersebut tentu saja membutuhkan miliaran dosis vaksin dan bisa memakan waktu bertahun-tahun.
“Indonesia konsisten soal itu sejak awal. Presiden Joko Widodo telah menekankan pentingnya meningkatkan solidaritas di dunia Internasional. Saya ingin menyoroti 3 aspek penting dari kolaborasi dan kerja sama internasional untuk melawan pendemi,” kata Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dalam sambutannya secara virtual di International Conference on Covid-19 Pandemic yang digelar IKA Unpad, Rabu (24/2).
Retno mengatakan, aspek pertama, memperkuat kerja sama internasional di bidang kesehatan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek memastikan semua negara memiliki hak yang setara untuk mengakses vaksin. Itu sebabnya, Indonesia dari awal menyuarakan pentingnya kerja sama multilateral atas vaksin.
Memberikan hak yang setara atas vaksin, kata Retno, tidak hanya penting untuk negara berkembang dan miskin tapi juga untuk negara maju. Ini menjadi tanggung jawab bersama semua negara untuk mengkampanyekan tujuan vaksinasi tersebut pada tahun ini.
“Saya baru-baru ini dipercaya sebagai Ketua Bersama Covax AMC Engagement Group. Ini mencerminkan kepercayaan internasional kepada Indonesia untuk ikut memimpin solusi global untuk pandemi ini untuk memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 bagi semua negara, terutama negara berkembang dan kurang berkembang,” kata Retno.
Aspek kedua, kata Retno, mempercepat pemulihan ekonomi global. Pemulihan ekonomi global akan melambat apabila tiap-tiap negara tidak meningkatkan kerja sama dan kolaborasi di bidang ekonomi. Dan mulai mengaktifkan lagi aktivitas secara bertahap agar kembali terhubung secara ekonomi dan bisnis.
Indonesia secara diplomasi, kata Retno, bekerja keras untuk menjalin kerja sama dalam hal perjalanan wisata dengan Korea Selatan, Tiongkok, Uni Emirat Arab dan Jepang. Koordinasi yang intensif terkait Travel Corridor Arrangement (TCA) sedang dijajaki dengan Jepang.
Sementara aspek ketiga, kata Retno, menghidupkan kembali semangat multilateralisme. Hanya dengan memperkuat multilateralisme dunia internasional bisa mengalahkan permasalahan terutama di masa pandemi Covid-19 ini.
“Indonesia secara konsisten menyuarakan semangat kolaborasi dan menjembatani berbagai kepentingan. Ini merupakan tradisi kebijakan luar negeri Indonesia dan di kawasan kita perkuat kesatuan untuk menciptakan Indo-Pasifik yang stabil serta sejahtera,” kata Retno.
Leave a reply
