Alexandra Askandar: Implementasi Ekonomi Hijau Membuka Peluang-peluang Baru
Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (ILUNI FEB UI), Alexandra Askandar menyampaikan pentingnya eksplorasi ekonomi hijau sebagai jawaban atas tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya alam yang kini dihadapi oleh Indonesia dan dunia.
Alexandra yang merupakan alumni FEB UI 1990 menyoroti bahwa ekonomi hijau tidak hanya sekadar konsep, melainkan sebuah pendekatan yang berpotensi menjadi penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Seiring dengan perkembangan global yang menuntut kita untuk beradaptasi, sudah saatnya kita menggali potensi ekonomi hijau sebagai motor penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan,” kata Alexandra yang juga yang juga menjabat Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.
Penerapan ekonomi hijau mencakup berbagai sektor yang dapat membuka lapangan kerja baru, mendorong efisiensi penggunaan sumber daya, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Ia menyoroti bahwa pendekatan ini dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global sekaligus memenuhi komitmen untuk mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan.
Menurut simulasi World Resources Institute (WRI) Indonesia, implementasi ekonomi hijau di Indonesia dapat memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan, termasuk pertumbuhan PDB rata-rata 6,3% dari 2025 hingga 2045. Ekonomi hijau dapat menciptakan sekitar 1,7 juta pekerjaan ramah lingkungan pada tahun 2045, yang setara dengan 38% tambahan angkatan kerja baru. Maka dari itu, sinergi lintas sektor diperlukan untuk mencapai target ini, termasuk peran strategis ILUNI FEB UI di mana telah memiliki anggota dari beragam sektor.
Saat Breakfast Forum dengan tema “Mampukah Green Economy Menjadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru?” sekaligus Peluncuran Buku Ekonomi Hijau ILUNI FEB UI dengan tajuk “Membumikan ESG & Ekonomi Hijau di Indonesia”, Alexandra juga mengajak para peserta untuk bersama-sama menjelajahi bagaimana penerapan prinsip ekonomi hijau dapat membuka peluang lapangan kerja baru, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
“Ekonomi hijau dapat membantu menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup, menjadikannya relevan untuk masa depan Indonesia,” kata Alexandra.