Allianz Soroti Peran Penting Industri Asuransi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Ketidakpastian ekonomi masih membayangi tahun 2025. Poltak Hotradero, Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia dalam diskusi media dengan tema Economy Outlook 2025: How Insurance & Media Industry Navigate the Uncertainty yang digelar Allianz, Rabu (11/12), mengatakan pada 2024 ini, perekonomian global tumbuh sebesar 3,2%. Hal ini didukung oleh penurunan inflasi tanpa adanya resesi global yang dapat dianggap sebagai pencapaian yang besar.
Namun, saat ini perekonomian global berada di situasi yang tidak menentu, kata Poltak.
Gejolak yang cukup signifikan, seperti konflik geopolitik, beberapa negara besar yang masih berupaya untuk mengembalikan ekonominya yang sempat memburuk, hingga terjebaknya beberapa negara berpenghasilan rendah dalam utang yang cukup besar, terus mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, hasil Pemilu AS juga diprediksi akan turut memengaruhi perekonomian global mengingat saat ini dunia masih memantau arah kebijakan ekonomi Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Poltak memproyeksikan, tahun 2025 perekonomian global akan stagnan di angka 3,2%
“Saat ini juga sedang terjadi soft landing di mana terjadi perlambatan siklus pertumbuhan ekonomi untuk menghindari resesi,” ujarnya.
Saat ini, tambah Poltak, bank sentral sedang berupaya untuk menaikkan suku bunga secukupnya sehingga dapat menghentikan ekonomi dari inflasi yang tinggi tanpa menyebabkan downturn yang parah.
Di dalam negeri, Poltak memprediksi perekonomian nasional juga akan mengalami ketidakpastian. Selain terdampak kondisi perekonomian global, berbagai pihak juga masih menanti kebijakan dari pemerintahan baru walaupun hingga triwulan III 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga baik di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal III ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,95% (yoy), melambat setelah dua kuartal sebelumnya masing-masing tumbuh 5,05% (yoy) dan 5,11 (yoy). Pertumbuhan ekonomi domestik ini didorong oleh aktivitas ekonomi musiman, seperti momen Pemilu, Ramadan, Idulfitri, liburan sekolah, hingga acara keagamaan lainnya.
“Walaupun pertumbuhannya terjaga, namun tetap terlihat adanya perlambatan apabila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kuartal selanjutnya diperkirakan akan banyak didorong oleh momen Natal dan Tahun Baru. Namun, tetap tidak akan ada kenaikan yang signifikan,” kata Poltak.
Menurutnya, ketidakpastian ekonomi cukup memunculkan kebingungan dan berdampak pada masyarakat. Maka tak heran apabila terjadi peningkatan harga pada bahan pokok, BBM, gas elpiji serta rumor kenaikan iuran tarif BPJS, hingga tarif transportasi yang menyebabkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk melakukan spending.
Purchasing Managers Index (PMI), sektor manufaktur Indonesia hingga Juli 2024 turun ke level 49,7, menandakan ekonomi Indonesia sedang lesu. Ini adalah level terendah sejak Agustus 2021.
Di sisi lain, tingkat pengangguran juga meningkat akibat gelombang PHK yang semakin besar. Hal ini terjadi karena perusahaan dari berbagai industri sedang mengalami deflasi karena daya beli masyarakat yang lesu.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut kelompok masyarakat yang cukup terdampak adalah kelas menengah. Padahal, masyarakat kelas menengah memiliki kontribusi yang esensial untuk daya tahan perekonomian.
Poltak menyarankan masyarakat untuk selalu menjaga cash flow supaya tetap sehat, tidak menumpuk terlalu banyak utang, memiliki dana darurat dan aset lancar yang cukup, tetap memiliki investasi walaupun sedang di masa-masa yang sulit, dan memiliki proteksi yang tepat, seperti BPJS maupun asuransi swasta.
Pada kesempatan yang sama, dalam sambutannya, Alexander Grenz, Country Manager & President Director Allianz Life Indonesia mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi 2025, Allianz berkomitmen untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.
“Tujuan ini didorong oleh komitmen kami untuk membantu setiap individu dan keluarga dalam mencapai keamanan finansial mereka,” ujar Alexander.
“Kami percaya bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi bergantung pada tingkat literasi keuangan dan asuransi. Oleh karena itu, kami secara rutin mengadakan kegiatan literasi keuangan dan memberikan solusi perlindungan, baik untuk asuransi jiwa, kesehatan, syariah, dan umum. Kami juga percaya bahwa kolaborasi yang kuat antara Allianz dan media akan terus berkembang, dan bersama-sama dapat membantu lebih banyak masyarakat Indonesia.”
Himawan Purnama, Country Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, menjelaskan, Allianz juga memahami adanya ketidakpastian ekonomi dalam negeri maupun global yang akan terjadi pada tahun 2025.
Menurun Himawan, daya beli masyarakat serta kesadaran akan pentingnya asuransi juga terlihat pada angka penetrasi asuransi yang masih rendah, yakni sebesar 2,8% (per September 2024), belum sebanding dengan angka literasi dan inklusi asuransi yang sudah mencapai 76,25% dan 12,21%.
Sebagai perusahaan penyedia layanan asuransi, Allianz Indonesia berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan situasi terkini. Himawan mengatakan, penting bagi masyarakat untuk tetap memiliki proteksi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi pada tahun 2025.
“Hal tersebut mendorong kami untuk terus meningkatkan pemahaman dan penetrasi asuransi dengan menyediakan solusi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Himawan.
Saat ini Allianz menyediakan solusi yang lengkap, mulai dari asuransi jiwa, kesehatan, syariah, dan berbagai asuransi kerugian atau umum. Selain itu juga menyediakan beragam produk yang memenuhi kebutuhan berbagai kalangan masyarakat.
“Kami juga terus berinovasi dengan mengeluarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kalangan masyarakat seperti generasi muda, early jobber, hingga keluarga mapan, seperti produk asuransi jiwa tradisional dan kesehatan murni,” kata Himawan.
Selain inovasi produk, Allianz juga aktif melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bergerak aktif dan memiliki gaya hidup yang lebih sehat melalui program dan kegiatan aktivasi health awareness, memberikan edukasi perihal literasi finansial serta melakukan edukasi dengan memanfaatkan media sosial, artikel dan workshop media.
Salah satu upaya yang juga terus dilakukan oleh Allianz Indonesia untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan adalah dengan mengadakan Allianz Journalist Writing Competition yang telah diselenggarakan sejak tahun 2020.
Tahun ini, Allianz Journalist Writing Competition 2024 berhasil mengumpulkan 3.365 artikel pemberitaan seputar asuransi yang diterbitkan sejak bulan Januari hingga November 2024.
Melalui kompetisi ini, Allianz Indonesia memberikan apresiasi kepada media yang telah mendukung kegiatan edukasi keuangan dan asuransi, melalui beragam pemberitaan yang telah dipublikasikan selama tahun 2024.