Badan Otorita: 50% Pengusaha Lokal Berminat Investasi di IKN

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita IKN Agung Wicaksono/Iconomics
Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menerima 167 letter of interest (LoI) dari para investor yang berminat berinvestasi. Dari jumlah itu, 50% berasal dari pengusaha lokal, dan sisanya mancanegara.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, beberapa perusahaan itu sudah bertemu dengan Otorita IKN. Hingga saat ini hasil pertemuan tersebut telah memasuki tahap non-disclosure agreement (NDA).
“Harapannya di bulan Mei nanti sudah ada agreement signing yang dicapai untuk mewujudkan pembangunan IKN yang akan menggunakan APBN 20%, dan 80% akan datang dari investasi swasta,” kata Agung dalam acara Indonesia Best 50 CEO Awards 2023 yang digelar The Iconomics beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, kata Agung, pemerintah juga menyiapkan berbagai skema kerja sama untuk para investor. Salah satunya yakni melalui skema public private partnership (PPP) atau lebih dikenal dengan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
“Pemerintah mengalokasikan dana untuk availability payment yang akan mencicil, yang akan me-reimburse untuk 10-15 tahun ke depan. Lewat sebuah perjanjian regres yang dijamin PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, dan ini akan menjamin return yang signifikan,” ujar Agung.
Sementara pembangunan IKN, kata Agung, menerapkan prinsip green city dengan konsep dikelilingi hamparan hijau dari hutan tropis di sekitarnya. Dan, dipastikan pembangunan IKN dilakukan di kawasan hutan produksi.
Kepastian ini, kata Agung, sekaligus menepis kabar yang menyebutkan Indonesia membangun IKN di atas lahan hutan tropis. Pemerintah menargetkan sebesar 60% dari IKN merupakan kawasan hutan, dengan target deforestasi dinaikkan hingga 65%.
Di samping itu, ujar Agung, 10% disiapkan untuk ruang terbuka hijau berupa taman dan area produksi pangan. Sementara itu, untuk kawasan perkotaan, pemerintah menyiapkan lahan sebesar 25%.
“Karena dengan ini targetnya kita bisa mencapai karbon netral atau net zero pada 2045. Lebih cepat dari target Indonesia 2060,” ujar Agung.
Masih kata Agung, pihaknya berkomitmen mewujudkan hal tersebut, sehingga di masa mendatang, IKN dapat menjadi kota yang menerapkan prinsip green city pada 2045. “Nusantara dengan komitmen 2045 ini akan berkontribusi mengurangi emisi mencapai net zero di 2045, 15 tahun lebih cepat dari Indonesia yang ditargetkan pada 2060, berdasarkan Perjanjian Paris,” tuturnya.