Berpeluang di Masa Pandemi, Ini 5 Kebutuhan Rumah Penginapan Versi Sandiaga
Rumah penginapan (homestay) berpeluang besar untuk meningkat di masa peralihan pariwisata karena pandemic Covid-19 ini. Terlebih wisatawan ingin merasakan pengalaman khas yang ada di daerah tujuan wisata itu. Ditambah lagi investasi rumah penginapan ini relatif kecil.
“Untuk mendukung pengembangan rumah penginapan ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) punya program unggulan yaitu Bantuan Insentif Pemerintah (BIP). Bantuan diberikan kepada pelaku usaha rumah penginapan dalam bentuk modal kerja,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (23/2).
Sandiaga mengatakan, pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang paling terdampak karena pandemi Covid-19. Itu tampak dari menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang Januari-November 2020 yang mencapai 73,6%. Sementara wisatawan lokal hanya turun 30%.
Karena itu, kata Sandiaga, ini menjadi peluang untuk menarik wisatawan lokal untuk berkunjung ke berbagai daerah atau desa-desa wisata di Indonesia. Karena daya tarik wisatanya yang mengutamakan keindahan alam terbuka dan wisata berbasis edukasi. Juga banyak lokasi alam dan wisata budaya yang menawarkan berbagai ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan.
Rumah penginapan karena itu, kata Sandiaga, perlu berbenah dalam hal kualitas pelayanan dan fasilitas. Setidaknya ada 5 kebutuhan rumah penginapan. Pertama, linen dan handuk harus putih. Kedua, menyediakan jaringan internet atau wifi. Keempat, opsi untuk menyediakan televisi.
“Terakhir menghadirkan alternatif produk ekonomi kreatif untuk makan malam dan makan pagi. Karena kalau siang wisatawan sedang berkeliling dan menghabiskan banyak waktu berwisata. Jadi, rumah penginapan cukup berpeluang,” kata Sandiaga.