BPK Serahkan IHPS Semester I/2024 kepada Presiden Prabowo, Apa Isinya?

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2024 kepada Presiden Prabowo Subianto. Laporan itu menjelaskan berbagai temuan dan upaya perbaikan tata kelola keuangan negara selama Semester I/2024.
Ketua BPK Isma Yatun mengatakan, IHPS I-2024 memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) di 2023. Pemberian WTP mencakup pada 79 laporan keuangan kementerian/lembaga, dan 1 laporan keuangan bendahara umum negara.
Masih dalam laporan itu, kata Isma, Kementerian Komunikasi, Kementerian Pertanian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Badan Pangan Nasional, memperoleh opini wajar dengan pengecualian (WDP).
Pada kesempatan itu, BPK pun memaparkan kinerjanya di kancah internasional. BPK berperan sebagai auditor eksternal pada berbagai organisasi dunia seperti PBB, dan UN Panel of External Auditors.
Karena itu, kata Isma, pihaknya meminta dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam hal pencalonan anggota United Nations Board of Auditors (UNBOA) periode 2026-2032. Proses pemilihan anggota UNBOA akan digelar pada Maret 2025 dan diputuskan dalam Sidang Umum PBB pada November 2025.
Di samping itu, kata Isma, pihaknya memberikan penghargaan kepada pemerintah atas kerja sama dalam mendukung prinsip good governance. Dalam kontek itu, khusus mengenai pengelolaan anggaran selama masa transisi pembentukan Kabinet Merah Putih.
Kepada Kementerian Keuangan, kata Isma, pihaknya mengapresiasi terbitnya PMK Nomor 90 Tahun 2024 yang mengatur tata cara penggunaan anggaran dan aset pada masa transisi, serta penunjukan kementerian/lembaga pengampu pelaksanaan anggaran tahun 2024.
“BPK menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas kerja sama yang telah terjalin baik untuk bersama mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa dengan berlandaskan good governance,” ujar Isma Yatun dalam keterangan resminya secara tertulis pada Jumat (3/1).
Dalam penyerahan IHPS I-2024 itu, Isma Yatun ditemani sejumlah anggota BPK. Sedangkan Presiden Prabowo ditemani Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.