BUMN Akan Impor Bahan Baku Oseltamivir dan Chloroquine dari India
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan telah mengimpor bahan baku untuk memproduksi obat antiviral Oseltamivir. Impor ini merupakan saran dari Menteri Kesehatan Agus Terawan Putranto yang akan digunakan untuk mengobati pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, bahan baku obat tersebut sudah diimpor dari Hydrabad, India, sejak 9 Maret lalu. Bahan baku yang diimpor cukup untuk menghasilkan 500 ribu tablet obat Oseltamivir.
“Kemarin kita beli bahan obat untuk Oseltamivir. Ini sudah kita ambil bahan bakunya dari India. Obat ini untuk corona juga, kayak Chloroquine. Kita ambil bahan baku untuk 500 ribu tablet,” kata Arya saat telekonferensi pada Rabu (15/4).
Selain bahan baku untuk Oseltamivir, kata Arya, Kementerian BUMN juga mengimpor 1 juta ton obat Chloroquine dari Hyrabad. Langkah ini dilakukan secara tidak terbuka, sebab saat ini persaingan pada tingkat global untuk memperoleh alat-alat kesehatan dan obat-obatan sangat sengit.
“Yang perlu diketahui, betapa beratnya kita mendapatkan alat kesehatan. Seperti ventilator di dunia pada rebutan. Baru di samping itu juga bahan obat, masker, dan APD (alat pelindung diri). Semua kejar-kejaran ke mana ada barang langsung beli,” kata Arya.
Obat Oseltamivir ini pun, kata Arya, sudah diproduksi PT Bio Farma dan telah disalurkan ke rumah sakit Pertamina Jaya (RSPJ) sebagai rumah sakit darurat khusus penanganan pasien Covid-19. Dan selanjutnya juga didistribusikan kepada seluruh rumah sakit yang memerlukannya.
Arya memastikan, BUMN tidak akan menjual secara umum obat Oseltamivir ini. Sebab, Oseltamivir merupakan obat yang tergolong obat berat.
Sebelumnya, saat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, Terawan mengatakan, saat ini belum ada obat antiviral yang dibuat khusus untuk menangani Covid-19. Karena itu, berdasarkan rekomendasi perhimpunan dokter paru Indonesia, Kementerian Kesehatan telah menggunakan obat Oseltamivir untuk penanganan pasien Covid-19.