Jokowi Heran Warna Kota yang Dikunjunginya Sama dengan Identitas Parpol Tertentu, Ada Apa?
Presiden Joko Widodo mengaku heran ada kota yang dari sisi warna catnya sama seperti warna identitas partai politik tertentu. Warna tersebut terkesan dipaksakan karena pemimpin daerah tersebut berasal dari partai politik tertentu.
Meski tidak mengungkapkan partai politiknya, Jokowi mengatakan, pihaknya kerap menemui warna cat yang disamakan dengan partai politik tertentu, ketika berkunjung ke daerah-daerah. “Saya kadang-kadang kalau masuk ke sebuah kota, dari sisi catnya saja saya sudah tahu ini dari partai apa. Masa warna partai masuk ke kota ya enggak nyambung kan? Tapi dipaksakan karena pemimpinnya dari partai,” kata Jokowi di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/12).
Jokowi mengatakan, pihaknya meminta anggota Apeksi menyusun perencanaan kota dalam rangka menyambut pertumbuhan penduduk. Apalagi diperkirakan populasi perkotaan mencapai 70% pada 2045-2050 atau meningkat 49,7% dari 2010, dan meningkat 56,7% dari 2020.
“Yang namanya desain kota, perencanaan besar, strategi besarnya harus disiapkan dari sekarang. Semua kota harus memiliki rencana besar kotanya masing-masing,” ujar Jokowi.
Kemudian, Jokowi menekankan desain yang lebih mengedepankan keunggulan dari tiap-tiap kota, sehingga antara satu kota dan lainnya, memiliki perbedaan. “Sering saya sampaikan mestinya setiap kota itu punya perbedaan-perbedaan, karena unggulannya semuanya memiliki. Dan kita tahu kota-kota di Indonesia tidak ada yang spesifik memiliki kekuatan dan diferensiasi dibanding kota-kota, perbedaan-perbedaan dengan kota,” ujar Jokowi.
Dalam sambutannya itu, Jokowi menekankan pentingnya konsistensi dalam merencanakan pembangunan sebuah kota sehingga program-program yang baik dan telah berjalan dapat terus dijalankan secara konsisten. “Jadi, kekuatan kota itu betul-betul muncul, karakter kotanya muncul, tapi itu semuanya harus didesain sejak awal. Ada konsistensi terus-menerus dari setiap kepemimpinan, tidak gonta-ganti program, gonta-ganti acara. Kayak pompa bensin kita nanti, dari nol terus,” katanya.