Kadin dan Kemenko Marves Adakan ISF 2024 dengan Skala Lebih Besar, Buka Potensi Investasi Hijau di RI
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) kembali menyelenggarakan “Indonesia Sustainability Forum” (ISF) pada September 20024. ISF merupakan forum konferensi keberlanjutan yang mempertemukan pemangku kebijakan, ahli, dan investor di seluruh dunia untuk bersama-sama membangun kemitraan dalam bidang sustainability.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, penyelenggaraan ISF 2024 dilaksanakan dengan skala yang lebih besar. Upaya tersebut dilakukan untuk membuka potensi yang lebih luas masuknya investasi ekonomi hijau ke Indonesia.
ISF 2024, kata Shinta, akan menghadirkan 150 pembicara yang berasal dari banyak negara. Juga akan dihadiri lebih dari 5.000 peserta.
“Akan ada 24 negara yang hadir. Jadi di sini kesempatan atau ajang yang luar bisa, dan kebetulan pada event kali ini, dari perusahaan Suntech dari Tiongkok ini juga membawa delegasi, ada 10 perusahaan nanti bisa dijelaskan,” kata Shinta saat ditemui di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Selasa (20/8).
Shinta melanjutkan, salah satu agenda yang akan menjadi topik pembahasan dalam ISF 2024 yakni pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), khususnya energi panel surya. Dalam ISF terdapat 5 pilar yang akan dibahas yakni ekonomi hijau, transisi energi, konservasi alam dan keanekaragaman hayati, gaya hidup berkelanjutan, dan ekonomi kelautan.
“Jadi kami sangat mendukung upaya dan berterima kasih dengan adanya acara ini dan mungkin nantinya di dalam ISF itu kita tidak juga cuma sekedar diskusi, tapi juga mendengar apa yang terjadi dari pembicara-pembicara seluruh dunia,” ujar Shinta.
Untuk mengawali rangkaian kegiatan ISF 2024, kata Shinta, turut disepakati perjanjian kerja sama antara perusahaan asal Tiongkok Suntech dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Suntech dan KITB merupakan bentuk dari komitmen Kadin Indonesia dalam mendukung penerapan EBT di Indonesia.
“Jadi tugas kami di Kadin selain membantu pemerintah dalam mengadakan event besar ini tapi juga mengadakan business matching supaya lebih banyak lagi ada potensi kerja sama antara perusahaan-perusahaan asing, seperti Suntech ini juga dengan perusahaan lokal,” ujar Shinta lagi.
Sementara itu, Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menambahkan, Batang memang didedikasikan untuk kawasan industri yang menerapkan green energy development. Karena itu, KITB sangat terbuka bagi perusahaan-perusahaan yang mau membuka pabrik.
“Jadi kami sebenarnya lebih banyak menyediakan lahan dan fasilitas saja. Hari ini Chairman Wu (Chairman of Suntech) sudah datang, sudah tanda tangan MoU dengan kami, berikut dengan gerbongnya,” ujar Ngurah.
Dalam kesempatan itu, Ngurah mengucapkan terima kasih kepada Kadin yang sudah memberikan kesempatan bagi KITB untuk menjalin kerja sama. Dan ISF 2024 sejalan dengan semangat KITB untuk menjadi kawasan industri yang ramah lingkungan.
“Terima kasih sekali lagi Ibu Shinta, buat teman-teman Kadin yang sudah menyediakan kesempatan buat kami. Dan tentunya kita akan senang Suntech dan seluruh jaringannya bisa sama-sama mengimplementasikan kerja sama dan mengembangakan industri panel surya berikut dengan seluruh turunannya di Kawasan Industri Batang,” kata Ngurah.