Kinerja Ekonomi Khususnya PT SMR Utama Terimbas Kasus Jiwasraya dan Asabri

0
700

Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE), Piter Abdullah menilai menurunnya kinerja PT SMR Utama Tbk (SMRU) milik Heru Hidayat sebagai imbas penegakan hukum oleh Kejaksaan Agung. Pemasok dan lembaga pembiayaan mulai membatasi kemitraan terhadap anak usaha PT Trada Alam Minera Tbk itu.

“Iya, itu obvious, jelas banget! Siapapun akan khawatir, karena pasti akan dikaitkan (perkara PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero)),” kata Piter di Jakarta, Rabu (26/5).

Kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri yang diusut Kejaksaan Agung ternyata membuat perusahaan SMRU kesulitan mencari pinjaman untuk pembiayaan alat berat dan suku cadang. Kondisi ini berbanding terbalik dengan pernyataan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Ali Mukartono yang memastikan, aksi penyitaan aset Heru Hidayat dalam kasus tersebut tak mengganggu roda ekonomi dan operasional perusahaan terdampak.

Menurut Piter, manajemen SMRU harus segera melokalisir persoalan ini. “Dan itu hanya bisa dilakukan dengan kerja sama yang baik dengan semua pihak, dengan penegak hukum, dengan pemerintah agar semuanya benar-benar terlokalisir penyelesaiannya. Kalau tidak, semua orang akan khawatir,” ujar Piter lagi.

Baca Juga :   Pendapatan Usaha Pegadaian Naik Signifikan

Jika kondisi ini terus terjadi, kata Piter, SMRU akan susah menyelamatkan bisnis perusahaan. “Jika dibiarkan, kecenderungannya bisa akan berdampak memburuk, kepercayaan masyarakat pada dunia usaha dan pasar modal akan pudar. Yang pasti, kondisi sebuah perusahaan sebesar SMRU saat ini terbukti belum membaik,” ujar Piter.

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics