KKP Rehabilitasi Kawasan Mangrove di Pulau Jawa karena Banyak Manfaat, Apa Saja?

0
551

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai kawasan mangrove merupakan salah satu kawasan ekosistem di wilayah pesisir yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Juga mampu menjaga kawasan pesisir dari bencana alam seperti tsunami dan mencehah abrasi.

“Sebagai habitat bagi berbagai jenis biota, kawasan mangrove menjadi kawasan yang memiliki potensi nilai produksi perikanan yang tinggi untuk mensejahterakan masyarakat di kawasan pesisir,” kata Menteri KKP  Sakti Wahyu Trenggono dalam sambutannya secara virtual, Selasa (10/8).

Trenggono mengatakan, pihaknya mengapresiasi semua pihak yang berupaya mengaja keberadaan ekosistem mangrove. Dan untuk saat ini terdapat 637 ribu hektare kawasan mangrove Indonesia yang berada dalam kawasan kritis.

Sementara itu, kata Trenggono, mangrove secara umum dapat menyerap karbon 4 kali dibanding hutan tropis dengan potensi penyerapan terbesar yang berada di bawah tanah. Dari hasil kajian, mangrove Indonesia rata-rata mampu menyerap 52,85 ton C02 per hektare per tahun atau lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan nilai estimasi global yakni 26,42 ton C02 per hektare per tahun.

Baca Juga :   Ikappi Desak Pemerintah Turunkan Harga Telur yang Lebih dari Rp 30 Ribu/Kg

Menurut Trenggono, urutan cadangan terbesar mangrove di Indonesia adalah di Papua, Kalimantan, Sumatera, Maluku, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi dan Jawa. Bagi KKP below ground mangrove sangat penting tidak saja dalam hal penyerapan karbon tapi juga menjamin kesehatan ekosistem sebagai tempat pembesaran dan pemijahan ikan.

“Dalam upaya menjaga keberadaan kawasan mangrove KKP telah melakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem dalam bentuk penanaman mangrove seluas 449 hektare pada 2020. Di tahun ini KKP menanam mangrove seluas 1.373 hektare, khusus di Kabupaten Probolinggo sluas 66 hektare,” kata Trenggono.

Kegiatan rehabilitas mangrove ini, kata Trenggono, diharapkan akan menambah jumlah tutupan kawasan mangrove di Indonesia khususnya di Pulau Jawa sehingga dapat mencegah kawasan pesisir dari bencana dan abrasi yang terjadi setiap tahunnya. Kegiatan penanaman mangrove dilaksanakan melalui program padat karya dengan melibatkan banyak masyarakat dan diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat dalam kondisi pandemi ini.

“Juga mengedukasi masyarakat bahwa mangrove memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Keberlanjutan kawasan mangrove tidak lepas dari tanggung jawab serta dukungan pemerintah daerah dan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir,” ujar Trenggono.

Baca Juga :   Pemerintah Diminta Tangani Inflasi Secara Serius karena Tahun Depan Akan Lebih Berat

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics