Lamudi Akuisisi Platform Fintech KPR untuk Bidik Konsumen Residensial KPR
Lamudi.co.id mengakuisisi IDEAL, platform fintech KPR di Indonesia. Langkah ini memungkinkan Lamudi.co.id untuk semakin menyederhanakan dan mendigitalisasi proses pengajuan KPR bagi jutaan pencari properti.
“Kami mendirikan IDEAL pada 2021 untuk merevolusi proses pengajuan KPR di Indonesia agar menjadi lebih praktis, mudah, dan transparan,” kata Co-founder sekaligus CEO IDEAL, Albert Surjaudaja dalam keterangannya.
“Dengan menjadi bagian dari Lamudi, kami dapat memperluas jangkauan ke jutaan konsumen yang dilayani Lamudi dan OLX di Indonesia, serta pasar lainnya di bawah perusahaan induk Lamudi, DCG. Kemitraan ini memungkinkan kami berkembang lebih cepat dan memberikan dampak yang lebih besar,” paparnya.
CEO Lamudi.co.id, Mart Polman menganggap akuisisi ini sebagai langkah penting dalam menjawab tantangan pasar KPR, mengingat 80% pembelian properti residensial di Indonesia dibiayai melalui KPR.
“Dengan IDEAL, kami dapat menawarkan solusi pembiayaan yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan beragam kebutuhan pembeli properti di Indonesia,” kata Mart.
Akuisisi ini semakin mempertegas komitmen Lamudi.co.id dalam memperkuat posisinya sebagai pionir digital di industri properti Indonesia. Dengan lebih dari 500 pengembang properti dan 30.000 agen properti yang telah terhubung, kini Lamudi.co.id semakin kokoh dengan bergabungnya IDEAL. Kehadiran IDEAL menambah 28 bank dan lembaga keuangan dalam jaringannya, menciptakan peluang kolaborasi yang lebih luas dan sinergi yang semakin kuat di seluruh ekosistem properti.
CEO Digital Classifieds Group (DCG), Mark Nosworthy menyoroti potensi global dari akuisisi ini. Menurut CEO induk Lamudi ini, pembiayaan rumah adalah tantangan besar di semua pasar tempat perusahaannya beroperasi. Dengan IDEAL, pihaknya tidak hanya meningkatkan layanan KPR di Indonesia, tetapi juga bersiap untuk memperluas platform ini ke negara lain.
“Kami berencana meluncurkan IDEAL di Filipina pada Januari 2025 dan terus mengintegrasikan teknologinya ke dalam portofolio perusahaan kami di Asia Tenggara,” kata Mark.