Menteri KKP Undang Investor Asing Tangkap Ikan di Indonesia, Susi Pudjiastuti Minta Presiden Pertimbangkan Kembali

0
553

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti angkat bicara soal kebijakan penangkapan ikan berbasis kuota secara terukur. Kebijakan ini rencananya mulai berlaku pada tahun 2022.

Dalam kebijakan ini, ada tiga jenis kuota yaitu kuota komersial, kuota untuk nelayan lokal dan kuota untuk non komersial atau hobi.

Seperti diberitakan The Iconomics sebelumnya, untuk kuota komersil ini, Kementerian KKP berencana menggandeng investor baik dari dalam negeri maupun dari luar untuk menangkap  ikan di Indonesia.

“Kuota komersial adalah untuk industri dan ini kita akan berikan kepada investor baik luar maupun dalam negeri. Sudah cukup banyak investor yang berminat di sini,” ujar Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.

Melalui akun twitternya, Susi berharap Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan kembali pelibatan investor terutama investor asing dalam penangkapan ikan di zona komersial ini. Dalam kicauannya yang menyertakan kliping berita sebuah koran itu, Susi mengatakan ‘kenapa bukan pemuda-pemuda kita yang didorong’ untuk menangkap ikan di laut Indonesia, dengan memanfaatkan dana triliunan dari program food estate.

“Laut adalah sumber protein yg paling murah & termudah untk kita dapatkan. Penduduk kita makin banyak, kita akan memerlukan banyak sumber protein untk membangun manusia2 Indonesia yg berkualitas. Dg segala kerendahan hati saya mohon dg sangat kebijakan ini dipertimbangkan kembali,” tulis perempuan yang menjadi Menteri KKP periode 2014-2019 ini.

Baca Juga :   Komisi IV Setujui Pagu dan Usulan Tambahan Anggaran KKP untuk 2024

Apalagi, tambah Susi, visi Presiden Joko Widodo adalah menjadikan laut sebagai masa depan bangsa dan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Susi juga mengatakan Presiden telah menghentikan kapal-kapal asing maupun eks asing sehingga ikan di laut Indonesia melimpah.

“Sekarang Jangan undang mereka beroperasi kembali menangkap ikan kita. Alat2 mereka membahayakan keberlanjutan sumber daya laut kita (perikanan),” tulisnya dengan emoji menangis.

 

Leave a reply

Iconomics