Optimistis Cetak Pertumbuhan Laba 9,43%, Ini Strategi Bisnis Bank Kalsel Pada Tahun 2021

0
349

Bank Kalsel opitmistis tahun 2021 ini bisnisnya akan tumbuh meski ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 belum berakhir. Tahun ini, bank kebanggan masyarakat Kalimantan Selatan ini menarget pertumbuhan laba sebesar 9,43%.

Dalam melakukan perencanaan ekspansi bisnis di era perekonomian yang terdampak wabah Covid-19, Bank Kalsel mengambil strategi dan langkah-langkah konservatif dimana berfokus pada upaya optimalisasi lini bisnis yang telah menjadi kekuatannya. Strategi utama Bank Kalsel tahun 2020 masih relevan dengan tahun 2021, dimana berfokus pada dua Grand Strategy, yakni IT Development dan People Development.

IT Development difokuskan pada digitalisasi terhadap pelayanan bank, meliputi migrasi core banking, membangun big data, customer digital experience, pengembangan produk dan layanan digital serta memperkuat kapabilitas digital. Sedangkan People Development fokus pada mempersiapkan kapasitas dan kompetensi pegawai dalam menghadapi tantangan industri perbankan ke depan sekaligus menyongsong era perbankan digital.

Untuk implementasi tersebut pada tahun 2021, dua Grand Strategy ini diturunkan kembali ke dalam tiga fokus strategi. Pertama, ialah optimalisasi pendapatan, sebagai upaya untuk dapat mempertahankan rentabilitas dalam tingkatan yang wajar. Kedua, efisiensi biaya, agar dapat meminimalkan semua pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas. Ketiga, menjaga kualitas kredit, yakni berfokus pada kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan.

Baca Juga :   Bank Kalsel Ajukan Tambahan Kuota FLPP dari PUPR dan PPDPP

Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin menyampaikan, pihaknya sepanjang 2021 akan mengimplementasikan tiga fokus strategi dimaksud dalam tiga model bisnis. Dengan strategi  dan model bisnis ini, Bank Kalsel optimis kinerja di 2021 dapat tumbuh dengan baik seperti halnya tahun 2020.

Tiga model bisnis tersebut ialah pertama Survival Mode, bagaimana bank memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk terus dapat bertumbuh di tengah ketidakpastian perekonomian dan persaingan.

Kedua, Adaptive Mode yakni bagaimana bank dapat mengatasi kelemahan dan tantangan yang dihadapi untuk menciptakan bisnis yang mampu beradaptasi dalam memenuhi permintaan pasar dan menciptakan customer experience yang baik.

Terakhir, Offensive Mode,  bagaimana bank dapat mendeteksi dan menanggapi setiap peluang yang ada dan memanfaatkannya untuk menjadi potensi keuntungan bank.

“Kami yakin dengan strategi dan model bisnis ini, Bank Kalsel mampu bertahan, dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada, sekaligus meningkatkan kinerja bisnis dan kerjasama dengan stakeholder,” jelas Agus.

Bank Kalsel, kata Agus, opitmistis vaksinasi Covid-19 yang direncanakan pemerintah untuk mulai dilaksanakan pada kuartal I 2021 akan memberikan stimulus pada sektor layanan keuangan.

Baca Juga :   Sambut Dana PEN Rp500 Miliar, Bank Kalsel Luncurkan KUR Super Mikro

“Mengacu pada RBB 2021, target Bank Kalsel tahun ini dapat mencapai pertumbuhan Aset sebesar 8,41%; pertumbuhan Kredit sebesar 6,50%; pertumbuhan Laba sebesar 9,43%; dan pertumbuhan Modal Inti sebesar 12,87%,” ungkapnya.

Disisi lain, komitmen Bank Kalsel untuk melaksanakan Program Transformasi BPD yang merupakan komitmen bersama OJK dan ASBANDA masih terjaga dan saat ini telah memasuki tahap kedua, yaitu melakukan Growth Acceleration. Pada tahap ini, fokus yang dilakukan adalah meningkatkan skala dan kinerja bisnis, pertumbuhan market share dan pemantapan corporate culture serta culture leadership.

Terkait arah dari kebijakan pengembangan Unit Usaha Syariah, Agus juga menyampaikan bahwa tahun ini Bank Kalsel masih tetap fokus terhadap upaya Spin Off Unit Usaha Syariah.

“Apapun model spin off yang nantinya menjadi pilihan Bank Kalsel, baik organik maupun non organik, pengembangan kinerja harus dilakukan secara atraktif mengingat sesuai ketentuan OJK Unit Usaha Syariah harus spin off pada tahun 2024. Saat ini, Bank Kalsel Syariah masih tetap berupaya untuk repositioning market menjadi bank of choice masyarakat Kalimantan Selatan,” ujar Agus.

Baca Juga :   Kolaborasi Bank Kalsel dan Pelindo III untuk Pembayaran Jasa Pelabuhan

 

Leave a reply

Iconomics