PVMBG: Masyarakat Sekitar Gunung Merapi Harus Waspadai Guguran Lava dan Awan Panas
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta masyarakat sekitar Gunung Merapi untuk mewaspadai terjadinya guguran lava dan awan panas yang mungkin terjadi.
PVMBG juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
“Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi serta tidak melakukan melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut,” kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam keterangan resmi pada Minggu (14/04/2024).
PVMBG menyampaikan potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Ia menyampaikan pemantauan pada hari Minggu 14 April 2024 sejak pukul 00:00 hingga jam 06:00 WIB pagi ini menunjukkan telah terekam 13 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 36.16-100.04 detik, 9 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-8 mm, S-P 4-5 detik dan lama gempa 5.44-8.96 detik dan 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 23-60 mm, dan lama gempa 8.24-10.08 detik.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia. Letusan terbarunya terjadi pada tanggal 21 Juni 2020. Gunung ini terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng.