Rolls-Royce Dukung Pengembangan Talenta Masa Depan Indonesia Melalui Program Pendidikan STEM
Rolls-Royce Holdings plc, perusahaan multinasional asal Inggris, menjadi salah satu pendukung Science Film Festival ke-15 yang diselenggarakan Goethe-Institut di Indonesia pada 15 Oktober hingga 30 November 2024.
President Rolls-Royce Asia Tenggara, Pasifik dan Korea Selatan, Bicky Bhangu, hadir secara langsung pada pembukaan festival dengan tema ‘Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular’ di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Pendidikan dan Budaya, Selasa (15/10).
“Rolls-Royce berkomitmen untuk berinvestasi pada talenta masa depan Indonesia melalui program- program seperti pendidikan STEM [Science, Technology, Engineering, and Mathematics] untuk siswa muda; program pengalaman belajar pendidikan tinggi untuk para pemimpin universitas; serta hibah dan bimbingan untuk universitas lokal,” kata Bhangu dalam temu media di Fairmont Hotel Jakarta.
Rolls-Royce merupakan mitra utama Science Film Festival Indonesia, yang bertujuan untuk mempromosikan literasi sains dan kesadaran akan isu-isu sains, teknologi, dan lingkungan kontemporer dunia kepada audiens muda yang lebih luas.
Pada tahun 2022, festival ini menjangkau lebih dari 60.000 orang, terutama pelajar, di seluruh Indonesia melalui pemutaran film dan kegiatan STEM oleh sekolah dan organisasi mitra masyarakat.
Perusahaan produsen mesin pesawat ini memiliki kiprah yang panjang di Indonesia. Jejaknya yang paling awal hadir melalui mesin Dart pada pesawat Fokker F27 yang dibeli oleh Pertamina pada tahun 1966.
Saat ini, operasi Rolls-Royce di Indonesia meliputi sebuah kantor di Jakarta, Tim Dukungan Maskapai Penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta; dan jaringan kantor cabang Rolls-Royce Solutions dan bengkel layanan produk MTU (Unit bisnis Rolls-Royce Power Systems).
Pada penerbangan sipil, Rolls-Royce merupakan pemasok mesin pesawat berbadan lebar (wide body) terbesar di Indonesia, yang mendukung dan melayani Garuda Indonesia dan Lion Air untuk rute regional dan antar-benua.
“Kami memasok sekitar 80% dari semua pesawat berbadan lebar di Indonesia,” kata Bhangu.
Rolls-Royce Trent 700 menjadi sumber tenaga bagi armada Airbus A330 milik maskapai nasional Garuda Indonesia; dan generasi baru dari mesin ini, Trent 7000, mulai digunakan pada pesawat Airbus A330neo milik Garuda pada tahun 2019. Saat ini Garuda memiliki lima pesawat A330neo.
Selain Garuda Indonesia, Lion Air, maskapai terbesar di Indonesia, mengoperasikan A330 yang ditenagai oleh Trent 700 dan A330neo yang ditenagai oleh Trent 7000. Pesawat-pesawat baru ini telah memungkinkan Lion Air untuk memperluas rute regional dan antarbenua.
Selain penerbangan sipil, mesin-mesin buat Rolls-Royce juga digunakan pada pesawat militer di Indonesia.
“Rolls-Royce saat ini merupakan pemasok mesin terbesar untuk angkatan bersenjata Indonesia. Angkatan Udara Indonesia adalah pelanggan penting kami dan berbagai armada pesawatnya telah didukung oleh mesin Rolls-Royce,” kata Bhangu.
Sejumlah pesawat milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menggunakan mesin buatan Rolls-Royce, diantaranya, pesawat angkut C-130 Hercules yang ditenagai oleh mesin turboprop Rolls-Royce T56.
Kemudian, pesawat latih jet Hawk dan pesawat tempur ringan yang ditenagai oleh mesin Adour, serta pesawat latih utama Grob yang ditenagai oleh mesin turboprop Rolls-Royce M250.
Beberapa ratus turbin gas Rolls-Royce juga menggerakkan armada helikopter milik militer, Kepolisian, dan badan-badan pemerintah Indonesia.
Kiprah Rolls-Royce tak hanya di dunia aviasi. Perusahaan yang didirikn Charles Stewart Rolls dan Sir Frederick Henry Royce pada 15 Maret 1906 ini juga memproduksi mesin yang digunakan untuk menggerakkan infrastruktur penting seperti utilitas, pusat data, rumah sakit, bank, dan bandara.
“Mesin-mesin ini menyediakan tenaga listrik untuk pabrik-pabrik industri dan lokasi pertambangan, serta menggerakkan kapal, truk tambang, kendaraan militer, dan lokomotif di seluruh Indonesia. Kami berkomitmen untuk melayani pelanggan kami dengan basis daya terpasang yang terus bertambah hingga mencapai lebih dari 3 GW,” kata Bhangu.
Rolls-Royce telah memperluas portofolio solusi tenaga listrik dengan microgrid dan teknologi netral CO2, seperti mesin gas H2, penyimpanan baterai dan elektroliser atau perangkat yang menggunakan listrik untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen.
“Ini adalah komitmen kami terhadap masa depan yang ramah lingkungan, dan kami mendukung pelanggan dan masyarakat dalam perjalanan mereka menuju Net-Zero,” ujar Bhangu.