Sikapi Rencana Kenaikan Harga BBM, SiCepat Utamakan Inovasi ke Kendaraan Listrik

0
419

Isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akhir-akhir ini semakin panas membuat pengusaha sektor transportasi dan logistik ketar-ketir. Biaya energi yang tinggi berakibat pada meningkatnya komponen biaya operasional.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub), misalnya, menaikkan tarif ojek online yang efektif mulai 29 Agustus 2022 mendatang. Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) juga menghimbau kepada para anggotanya untuk menaikkan harga operasional hingga 10%, sebagai salah satu antisipasi atas isu kenaikan harga BBM.

Menanggapi isu kenaikan harga BBM dan perubahan ongkos kirim dari Asperindo, Chief Executive Officer (CEO) SiCepat Ekspres, The Kim Hai, menegaskan bahwa saat ini SiCepat belum berencana untuk menaikkan ongkos kirim untuk pengiriman paket.

“Keputusan ini didukung dengan inovasi SiCepat yang telah melakukan langkah efisiensi operasional melalui pengalihan kendaraan operasional motor bensin menjadi motor listrik secara bertahap,” ungkapnya, Kamis (25/8).

Pemanfaatan electric vehicle (EV) ini merupakan langkah diversifikasi sumber energi oleh SiCepat Ekspres agar perusahaan tidak hanya bergantung pada sumber energi fosil dalam menjalankan kegiatan operasional. Dari sisi operational cost, pemanfaatan EV ini telah membuat SiCepat mengalami penghematan bahan bakar hingga lebih dari Rp 9 miliar. Dari data tersebut, diproyeksikan hingga akhir tahun 2022, operasional SiCepat dapat menghemat BBM dan biaya maintenance motor lebih dari Rp 71 miliar. Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisir potensi dampak operasional dari wacana kenaikan harga BBM.

Baca Juga :   Konsisten Dorong Aspek ESG, Bank Mandiri Perkuat Kolaborasi dengan Volta

Untuk memudahkan kurir SiCepat, yaitu SiGesit, dalam melakukan pengiriman paket menggunakan EV, SiCepat dalam kerja samanya dengan Volta juga menyediakan infrastruktur Sistem Ganti Baterai (SGB) di 181 titik yang tersebar di Jabodetabek, Semarang, dan Bali. Inisiatif ini sekaligus merupakan upaya pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi.

Dalam satu kali pengisian baterai, motor listrik Volta mampu menempuh jarak hingga 60 km. Lalu untuk mengisi ulang daya baterai, SiGesit hanya perlu menukarkan baterai yang sudah habis dengan baterai baru di mesin SGB. Terlebih, SiCepat menyediakan mesin SGB yang juga berlokasi di gerai. Sehingga, kurir dapat dengan mudah mengakses SGB untuk penukaran baterai.

Willty Awan, Direktur PT Volta Indonesia Semesta, memaparkan bahwa proyeksi EV terhadap bisnis logistik dapat menjadi solusi di tengah wacana kenaikan harga BBM bersubsidi.

“SiCepat telah melakukan inovasi yang strategis dan terbukti bahwa produk EV kami dapat menjawab kebutuhan operasional SiCepat. Motor listrik Volta 401 dapat mengangkut beban hingga 200 kg dan minim biaya maintenance, terutama baterai, karena menggunakan Sistem Ganti Baterai” papar Willty.

Leave a reply

Iconomics