Tunggu Hasil Pemilu, CEO Citi Indonesia Sebut Pelaku Usaha Menunda Kredit Investasi

0
82

Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi menyebut pelaku usaha di Indonesia berpotensi menunda realisasi kredit investasi mereka hingga ada kejelasan lanskap politik nasional pasca pemilihan umum (pemilu) 2024.

Pemungutan suara pemilu 2024 digelar pada Rabu, 14 Februari 2024, untuk memilih presiden dan wakil presiden serta calon legislatif, baik nasional maupun lokal.

Menurut Batara, akibat pemilu, kredit investasi atau investment loan berpotensi tertunda selama 1 hingga 2 kuartal.

“Karena korporasi masih menunggu lanskap politik yang terjadi,” ujar Batara dalam keterangan pers yang dikutip, Selasa , 13 Februari 2024.

Tahun ini, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit 10-12%. Tahun lalu, kredit perbankan tumbuh 10,4%.

“Apabila dilihat dari jenis kreditnya, kredit investasi dan kredit modal kerja mendominasi. Artinya, dua jenis kredit ini menggambarkan aktivitas ekonomi yang masih mengalami peningkatan,” ujar Batara.

Batara mengatakan ekonomi Indonesia memang tetap berdaya tahan di tengah dinamika global dan situasi dalam negeri yang penuh ketidakpastian.

Ia memaparkan neraca transaksi berjalan atau current account Indonesia masih terjaga dengan baik di sekitar -0,5% hingga -1% terhadap PDB selama 2023. Kondisi tersebut, menurut dia, sangat baik untuk pasar obligasi.

Baca Juga :   Semester Pertama 2022, Laba Bersih Citi Indonesia Naik 63%

Selain neraca transaksi berjalan, cadangan devisa Indoneisa juga masih sangat kokoh (robust) di level US$146,4 miliar pada akhir Desember 2023.

Cadangan devisa yang memadai ini, menurut Batara, sangat memungkinkan Bank Indonesia untuk lebih fleksibel dalam melakukan intervensi pasar.

Dari segi fiskal, Indonesia juga memiliki estimasi penyangga fiskal sekitar 2,15% dari PDB 2024.

Imbal hasil obligasi 10 tahun Pemerintah Indonesia juga cukup baik, diperkirakan lebih dari 3,5% dibandingkan negara Asia lainnya (termasuk India) yang diproyeksikan kurang dari 3%.

“Maka, saat ini kita tinggal menunggu pengurangan suku bunga dari The Fed untuk menghadirkan kondisi baik bagi bond market domestik”, ujar Batara.

Batara mengatakan sinergi dan kolaborasi antara sektor perbankan, dunia usaha, dan pemerintah akan menjadi kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di 2024.

Leave a reply

Iconomics