Wajah BUMN Perikanan Saat Tergabung ke Holding BUMN Pangan
Pemerintah melihat konsolidasi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan memasukkan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) dengan PT Perikanan Nusantara dalam Holding BUMN Pangan akan meningkatkan kinerja bisnis perikanan.
Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhamad Yusuf mengatakan konsumsi ikan nasional bisa menanjak cepat apabila BUMN di bidang perikanan yakni Perum Perindo dan Perinus memiliki modal kerja cukup jika digabung sehingga bisa bergerak lincah. Dengan begitu, seluruh hasil tangkapan nelayan dapat terserap dengan baik.
Yusuf mengatakan penangkapan ikan juga bakal lebih banyak lantaran holdingBUMN memiliki modal kerja. Antara lain sarana seperti Kapal berukuran > 150 GT yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan penangkapan ikan di Zona Ekonomi Eksklusif.
KKP juga menyebutkan terdapat fasilitas sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) yang telah dibangun KKP di Natuna, Talaud dan Saumlaki yang dapat dijadikan lokasi ekspor ikan ke luar negeri tanpa harus ke Jakarta terlebih dahulu. Fasilitas lain KKP juga dapat dikerjasamakan dengan Holding BUMN Pangan baik memanfaatkannya dengan sistem bagi hasil atau dihibahkan. Selain itu, kerja sama bisa berupa pemanfaatan SKPT, cold storage, laboratorium serta pemanfaatan hasil riset.
Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan Topobroto menuturkan perusahan tengah bersiap diri untuk menjadi bagian dari Holding BUMN Pangan dengan mematuhi seluruh syarat yang diminta oleh Kementerian BUMN. Apalagi Kementerian BUMN telah menunjuk Perum Perindo sebagai satu-satunya BUMN di bidang perikanan setelah Perinus masuk ke Perum Perindo dengan sistem merger.
Perum Perindo optimistis dengan konsolidasi holding ini akan meningkatkan kinerja Perum Perindo dari sisi penjualan, pemasaran, laba, distribusi produk, hingga ketersediaan produk Perum Perindo di pasaran.
Perum Perindo juga memiliki usaha existingyakni budidaya ikan dan udang serta pengelolaan pelabuhan perikanan. Dengan konsolidasi dan merger dengan Perinus maka akan memiliki satu usaha tambahan yaitu perikanan tangkap.
“Kami menargetkan pendapatan kami meningkat 20% pada 2021,” kata Fatah.
Holding BUMN Pangan juga akan mengembangkan fasilitas pemrosesan untuk mengembangkan produk hilir serta mengembangkan kapabilitas logistic cold chain untuk meminimalisir loses logistik.
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan fasilitas perikanan masih terkonsentrasi pada wilayah barat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Sementara Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang besar pada wilayah Indonesia bagian timur.
“Oleh karena itu, Holding BUMN akan memperluas wilayah perikanan dan mengembangkan fasilitas pendukung untuk meningkatkan produksi wilayah Indonesia timur,” kata Wamen Budi dalam siaran pers.