AdaKami Berkolaborasi dengan Kampus Menyasar Peningkatan Literasi Keuangan Mahasiswa
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) bekerja sama dengan Universitas Esa Unggul menggelar program yang memberikan edukasi dan pemahaman mendalam tentang pengelolaan keuangan yang sehat dan bertanggung jawab, terutama bagi mahasiswa.
Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss menyebutkan program “Generasi Bijak Finansial Bersama AdaKami” merupakan bagian dari edukasi rutin berkesinambungan yang diadakan sebagai wujud komitmen dan kontribusi Perusahaan dalam meningkatkan literasi keuangan digital, kesadaran akan pengelolaan keuangan yang sehat serta bertanggug jawab, dan hal relevan lainnya bagi masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
“Salah satu tujuan utama kami adalah memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang bagaimana membuat anggaran, mengelola pengeluaran, dan memanfaatkan fasilitas keuangan yang ada dengan sehat dan bertanggung jawab. Dengan demikian, mereka dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak dan menghindari jebakan gaya hidup konsumtif yang berpotensi merugikan,” kata Jonathan dalam keterangan resminya.
Certified Financial Planner, Rista Zwestika memaparkan ada empat langkah utama yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat perencanaan keuangan yang sehat dan bertanggung jawab.
Pertama, mengecek cashflow untuk memahami arus keluar-masuk uang. Kedua, mengecek aset bersih untuk mengetahui kondisi keuangan secara keseluruhan. Ketiga, meningkatkan value diri untuk menambah pendapatan dan aset. Keempat, membuat tujuan keuangan yang jelas serta strategi investasi yang tepat.
“Dengan mengikuti langkah-langkah ini, mahasiswa dapat mulai membangun pondasi keuangan yang kuat dan mengambil keputusan finansial yang lebih bijak. Penting bagi generasi muda untuk memahami bahwa perencanaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas dan kesuksesan finansial di masa depan,” katanya.
AdaKami juga membahas pengembangan strategi komunikasi yang relevan dan berdampak positif baik bagi perusahaan atau organisasi dan individu yang bisa diterapkan oleh mahasiswa, baik saat ini maupun ketika mereka melangkah ke dunia kerja.
Menurut Jonathan, di era digital di mana semua orang bisa menjadi rujukan dan penyebar informasi, penting sekali untuk bersikap bijak dan bertanggung jawab dalam mengumpulkan dan menyebarkan informasi.
“Praktik penyebaran informasi yang tidak bertanggug jawab berpotensi menyebabkan terjadinya misinformasi dan disinformasi yang bisa merugikan atau menguntungkan pihak yang tidak seharusnya. Bahkan, pada tataran yang lebih luas, hal ini berpotensi menimbulkan kericuhan dan perpecahan,” ujarnya.
Jonathan berharap, Perusahaan bisa terus berkolaborasi dengan lembaga-lembaga pendidikan tinggi di Indonesia untuk mengadakan kegiatan serupa.