Bank Sampoerna Sebut Salurkan Pinjaman Bukti Dukung Pelaku UMKM
PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) berkomitmen mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)) Indonesia. Karena itu, Bank Sampoerna fokus menyalurkan pinjaman yang diberikan secara langsung kepada UMKM.
“Bank Sampoerna masih akan terus mendukung UMKM-UMKM lain ke depan, memajukan UMKM di Indonesia yang memang potensinya masih sangat besar,” kata Corporate Communications & Investor Relations Head Bank Sampoerna Ridy Sudarma di kawasan Kalideres, Jakarta, Senin (26/6).
Ridy menuturkan, pihaknya telah menyalurkan pinjaman senilai Rp 2,9 triliun pada Kuartal I/2023. Dari jumlah itu, Rp 1,4 triliun disalurkan secara langsung kepada UMKM. Jumlah penyaluran pinjaman tersebut meningkat 81% dibandingkan penyaluran pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, ujar Ridy, per akhir Maret 2023, Bank Sampoerna telah membukukan outstanding loan sebesar Rp 10,3 triliun. Jumlah ini meningkat 20,5% dibandingkan dengan pinjaman pada akhir Maret 2022.
Dalam kesempatan itu, Ridy mengapresiasi para UMKM yang telah memberikan kepercayaan kepada Bank Sampoerna untuk mendorong pelaku UMKM berkembang dan tumbuh bersama.
Sementara itu, anggota KSP Mitra Sejati sekaligus pelaku UMKM Asep Jaenuddin mengatakan, Bank Sampoerna memiliki andil sebagai mitra strategis yang menawarkan pinjaman kepadanya. Awal merintis sebagai pengusaha tahu, Asep mengumpulkan modal usaha dari hasil sebagai sopir angkutan umum.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapinya, Asep mulai memajukan usahanya dari skala rumahan menjadi pabrik tahu yang beromzet ratusan juta rupiah per bulan. Asep kali pertama menjadi mitra Bank Sampoerna pada 2017 dan hasil pinjaman digunakan untuk memperkuat aset serta menambah modal usaha.
Dengan strategi bisnisnya, kata Asep, pihaknya mampu mendirikan pabrik tahu dan Yayasan Ami Al Baasith Tadafuq, yang mengelola sebuah panti pendidikan taman kanak-kanak (TK), warung kelontong, tempat tinggal karyawan, dan usaha ternak sapi. Untuk omzet penjualan usahanya, Asep mampu mencapai Rp 500 juta hingga Rp 600 juta, dengan total produksi 7 hingga 8 kuintal per hari.
Dengan merek dagang Tahu AL dan FHL, Asep mendistribusikan produk tahu ke hampir seluruh wilayah di Jakarta Barat. Produksi tahu yang dihasilkannya antara lain tahu putih, tahu kuning, dan tahu pong. Modal utamanya ketika mengembangkan usahanya adalah keberanian.
“Itu yang membedakan saya dengan usaha tahu rumahan lainnya. Saya berani pinjam ke bank dan berkomitmen untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Dengan komitmen itu, saya akhirnya dipercaya perbankan, mulai dari pinjaman skala kecil, hingga sekarang miliar rupiah,” kata Asep.
Lebih jauh Asep mengatakan, pihaknya tidak akan pernah melupakan kontribusi Bank Sampoerna yang telah membuat usahanya semakin berkembang seperti yang ada saat ini. “Bank Sampoerna adalah sahabat lama yang akan terus menjadi mitra usaha bagi kami,” tutur Asep.